Apa pun jenis bisnis yang Anda geluti, tentu memiliki target penjualan yang jelas. Seperti namanya, target ini akan berisi sasaran dan tujuan penjualan dalam periode waktu tertentu yang harus dicapai agar perusahaan memperoleh keuntungan yang telah diperhitungkan.
Tapi kenapa target ini menjadi penting?
Sebab secara definitif, target penjualan dapat dipahami sebagai jumlah barang atau jasa yang harus dijual oleh perusahaan dalam waktu tertentu. Artinya, hal ini yang menjadi salah satu tujuan perusahaan beroperasi dan melakukan berbagai upaya pemasaran. Tanpanya, tujuan akan terkesan tanpa arah dan tidak dapat memperoleh pemasukan untuk memperoleh keuntungan, atau bahkan membiayai operasional.
Namun, dalam praktiknya, usaha untuk mencapai target ini bukan tanpa tantangan. Secara mendetail, Anda dapat mencermati uraian mengenai tantangan dalam mencapai target penjualan pada masing-masing poin berikut ini. Dengan mengetahui tantangan tersebut, Anda dapat mengatur langkah strategis untuk mengatasi masalah ini dan meraih target yang telah ditentukan.
Baca juga: Sales Funnel: Tahapan dan Strategi Optimasinya untuk Meningkatkan Penjualan
Tantangan Pencapaian Target Penjualan dari Sisi Internal
Pada poin pertama pembahasan difokuskan pada tantangan yang muncul untuk mencapai target penjualan dari sisi internal perusahaan. Setidaknya terdapat empat tantangan utama yang harus disadari dan disikapi dengan bijak.
1. Kurangnya Motivasi Tim Penjualan
Tim penjualan idealnya menjadi garda terdepan dalam upaya usaha mencapai targetnya. Namun ketika tim ini tidak menunjukkan motivasi yang diperlukan, upaya yang diberikan juga tidak akan maksimal.
Beberapa hal dapat menjadi tanda jelas tentang kurangnya motivasi kerja dari tim penjualan. Mulai dari target harian yang tidak tercapai, hingga objektif lain yang tidak menunjukkan progres sesuai rencana. Beberapa tandanya dapat dilihat pada target harian yang tidak tercapai, kemudian brosur yang masih menumpuk, sedikitnya kontak yang dihubungi, dan objektif lain yang progresnya minimal.
Untuk mengatasi hal ini, beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
- Menetapkan target yang lebih realistis dan menarik untuk dicapai.
- Memberikan insentif serta apresiasi yang sesuai dengan capaian harian.
- Membangun budaya perusahaan yang positif dan suportif.
- Memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan pada anggota tim.
2. Kurangnya Keterampilan dan Pengetahuan Produk
Pemahaman pada produk dan layanan yang dimiliki perusahaan menjadi penting agar sales dapat menyampaikannya pada pasar yang mereka hadapi secara tepat. Pemahaman ini juga akan membawa penyampaian pesan yang jauh lebih solid. Hal tersebut memberikan penekanan pada kelebihan dan keunikan produk, serta dapat membantu pasar memahami benefit yang diberikan.
Ketika keterampilan dan pengetahuan produk yang dimiliki kurang mendalam, maka value dan unique selling point yang disampaikan juga tidak akan maksimal.
Solusi dari masalah ini adalah:
- Melakukan pelatihan produk secara berkala.
- Menyediakan sumber daya informasi yang mudah diakses tim sales.
- Mendorong tim penjualan untuk terus belajar dan berkembang sehingga memiliki keterampilan lebih baik dalam menjual produk.
3. Proses Penjualan yang Tidak Efisien
Proses penjualan yang tidak efektif menjadi tantangan dari sisi internal berikutnya. Ketika proses yang dimiliki saat ini terlalu berbelit-belit, maka angka penjualan jelas akan sulit naik. Bukan tidak mungkin pelanggan membatalkan proses pembeliannya karena pesanan yang diproses terlalu lama, barang yang kosong, atau penyebab lainnya.
Beberapa titik kelemahan proses penjualan dapat terlihat dari tidak terintegrasinya pendataan barang di gudang dengan stok yang ditampilkan di display. Di sisi lain muncul juga masalah pada proses pengiriman dan pengemasan yang terlalu lama, hingga tidak optimalnya harga atau promo yang dapat diberikan perusahaan.
Beberapa solusi untuk mengatasi hal ini antara lain:
- Menerapkan teknologi customer relationship management.
- Mengotomatiskan tugas administratif yang berulang.
- Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antar divisi yang ada agar tidak ada keterlambatan informasi atau kesalahpahaman.
4. Adanya Konflik internal dan Komunikasi yang Buruk
Koordinasi dan komunikasi menjadi salah satu masalah utama yang sering muncul dalam upaya mencapai target penjualan. Ketika dua hal ini tidak berjalan dengan baik, maka akan muncul banyak kesalahan dalam upaya penjualan yang membuat pekerjaan terasa semakin berat
Pada dasarnya divisi penjualan perlu melakukan koordinasi dan komunikasi dengan tim lain, seperti misalnya tim pemasaran. Dengan demikian, pesan dan value produk yang disampaikan dapat terintegrasi dan berkesinambungan, sehingga saling mendukung satu dengan yang lain.
Solusi dari tantangan ini antara lain adalah:
- Mendorong komunikasi yang terbuka dan transparan.
- Membangun budaya saling menghargai dan mendukung antar divisi.
- Menyediakan saluran komunikasi yang efektif untuk digunakan setiap divisi yang ada.
Baca juga: Mendasar, Ini 3 Perbedaan Sales dan Marketing dalam Perusahaan
Tantangan Pencapaian Target Penjualan dari Sisi Eksternal
Jelas tantangan tidak hanya datang dari sisi internal saja, melainkan juga dari sisi eksternal. Ini mengapa sisi internal perusahaan wajib menjadi satu kesatuan yang solid, sehingga dapat menghadapi tantangan dari sisi eksternal dengan langkah yang strategis, terukur, dan akurat.
Beberapa tantangan yang hadir dari sisi eksternal untuk mencapai target penjualan antara lain adalah sebagai berikut.
1. Persaingan Pasar yang Ketat
Persaingan di setiap sektor bisnis selalu ada, dan mengharuskan perusahaan menyusun strategi yang tepat. Pemetaan persaingan akan jadi hal utama yang perlu Anda lakukan, sehingga memahami benar apa langkah yang diambil kompetitor dan bagaimana cara menyikapinya.
Cara menyikapi persaingan yang muncul di pasar antara lain:
- Menemukan keunggulan kompetitif yang disampaikan secara unik dan jelas.
- Membangun brand yang kuat dan dikenal pasar.
- Meningkatkan kualitas produk atau layanan.
- Menawarkan harga yang kompetitif.
- Menganalisis strategi dari kompetitor dan memaksimalkan celah yang ada.
2. Perubahan Tren Pasar
Tren pasar bersifat dinamis dan terus berubah. Karena perusahaan tidak memiliki kontrol penuh akan hal tersebut, maka Anda memerlukan langkah yang fleksibel agar dapat memanfaatkan tren yang tengah dibicarakan , dan memperkirakan tren yang akan datang.
Identifikasi pada tren pasar yang relevan dengan bisnis Anda memberikan keuntungan strategis pada perusahaan. Selain itu, beberapa poin yang dapat membantu Anda dalam menghadapi tantangan dalam sektor ini antara lain adalah:
- Melakukan riset pasar secara berkala.
- Beradaptasi dengan perubahan kebutuhan dan preferensi pelanggan yang Anda miliki
- Mengembangkan produk atau layanan baru yang inovatif dan solutif untuk kebutuhan pasar.
3. Kondisi Ekonomi yang Tidak Stabil
Seperti yang terjadi belakangan ini di mana tingkat ekonomi dilaporkan melemah yang menyebabkan turunnya daya beli pasar terhadap berbagai produk. Dampaknya akan dirasakan setiap jenis bisnis, termasuk penjualan dari perusahaan Anda. Maka dari itu, perusahaan harus dapat menyikapinya dengan bijak agar dapat mencapai target penjualan yang telah ditetapkan meskipun kondisi pasar sedang menurun.
Setidaknya terdapat tiga solusi yang dapat diberikan untuk urusan ini antara lain:
- Diversifikasi produk atau layanan yang dimiliki.
- Menargetkan pasar yang memiliki daya tahan lebih besar pada krisis dan fluktuasi ekonomi.
- Mengelola keuangan dengan bijak.
- Mengevaluasi target yang ditetapkan dan melakukan penyesuaian.
5 Strategi Efektif untuk Mencapai Target Penjualan
Setelah memahami tantangan yang disampaikan pada poin pertama dan kedua, kini saatnya Anda mengetahui strategi apa saja yang dapat diterapkan untuk mencapai target penjualan.
- Pertama, terapkan target yang specific, measurable, achievable, relevant, dan time-bound atau disingkat SMART. Target seperti ini lebih mudah dicapai dan rasional dengan kondisi pasar.
- Kedua, memberikan pelatihan dan pengembangan pada divisi penjualan Anda. Hal ini berguna untuk meningkatkan kapabilitasnya, baik dalam kemampuan penjualan, atau kemampuan menyesuaikan diri pada pasar yang dihadapi.
- Ketiga, pemanfaatan teknologi. Keberadaan teknologi di era kekinian dapat memberikan banyak bantuan pada tim penjualan. Selain mendampingi proses penjualan dan pelayanan pelanggan, sales juga dapat mengakses informasi strategis terkait pekerjaannya ketika semua terhubung dalam satu jaringan sistem yang terintegrasi.
- Keempat, analisis data dan evaluasi kerja secara rutin. Hal ini perlu dilakukan untuk dapat melacak dan menganalisis data penjualan untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
- Kelima, fleksibilitas dan adaptasi. Sikap fleksibel yang dimiliki perusahaan akan memudahkan bisnis untuk beradaptasi dengan dinamika pasar dan perusahaan, sehingga langkah yang diambil menjadi lebih relevan dan tidak kaku.
Baca juga: Mengoptimalkan Sales Taking Order dengan Dukungan Borong
Pada dasarnya, untuk mencapai target penjualan diperlukan usaha yang tidak kecil. Kekompakan, kekuatan produk, analisis yang kuat, strategi penjualan yang solid, dan integrasi sistem perusahaan perlu dilakukan dengan optimal. Poin tersebut akan membuat setiap effort yang dilakukan menjadi optimal dan benar-benar menuju ke satu titik yang sama.
Optimasi perangkat lunak dan sistem yang solid menjadi salah satu kunci dalam menghadapi tantangan modern dalam mencapai target penjualan. Ini mengapa layanan kami, Borong Indonesia, menawarkan sederet produk untuk bisnis Anda. Salah satunya adalah Borong Field Sales App, yang dapat menunjang kinerja sales dalam menerima pesanan, mengakses data ketersediaan produk, dan mengoptimalkan upaya penjualan yang dilakukan.
Coba langsung produk Borong Indonesia dengan mengajukan demo, dan rasakan manfaatnya!