Manajemen persediaan yang efisien sangat penting dalam operasi bisnis karena beberapa alasan utama. Di antaranya adalah optimasi biaya, pelayanan pelanggan, efisiensi operasional, peramalan dan perencanaan, hingga meminimalisir risiko.
Lalu dalam manajemen persediaan, memahami rumus perputaran persediaan (inventory turnover ratio) juga sangat penting. Sebab, perputaran persediaan berperan sebagai indikator kunci efisiensi bisnis dalam mengelola stok dan menyesuaikan dengan permintaan pasar.
Secara keseluruhan, manajemen persediaan yang efisien bukan hanya tentang mengoptimalkan jumlah barang yang tersedia saja. Akan tetapi, juga tentang mengoptimalkan seluruh proses supply chain dan operasi bisnis untuk mencapai keseimbangan yang baik antara biaya, pelayanan pelanggan, dan efisiensi operasional.
Mari pahami lebih mendalam seputar perputaran persediaan dan rumus perhitungannya melalui ulasan di bawah ini.
Memahami Perputaran Persediaan dan Rumus Perhitungannya
Inventory turnover ratio atau rasio perputaran persediaan merupakan sebuah rumus rasio efisiensi yang menunjukkan seberapa efektif dari persediaan yang bisa dikelola dengan membandingkan harga pokok penjualan (HPP) dalam persediaan rata-rata untuk suatu periode tertentu.
Rumus perputaran persediaan adalah sebagai berikut:
Inventory Turnover Ratio = Penjualan : Rata-Rata Persediaan
Pada umumnya, penggunaan rata-rata persediaan dari rumus perputaran persediaan ini adalah sebagai pengganti persediaan akhir yang sangat berfluktuasi pada sepanjang tahunnya.
Contohnya, perusahaan membeli barang dagangan dalam jumlah yang cukup banyak di awal tahun, lalu akan menjualnya di bulan bulan selanjutnya sehingga persediaan di akhir tahun akan menjadi sedikit. Kondisi ini tidak akurat dalam mencerminkan persediaan aktual sepanjang tahun, sehingga dibutuhkan perhitungan rata-rata persediaan.
Average Inventory harus dihitung dengan cara menambahkan persediaan awal dan persediaan akhir, lalu dibagi dua. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Rata-Rata Persediaan = (Persediaan Awal + Persediaan Akhir) / 2
Kemudian, rumus rasio ini juga dapat ditulis seperti berikut:
Rasio Perputaran Persediaan = Penjualan / ((Persediaan Awal + Persediaan Akhir) / 2)
Dengan menghitung perputaran persediaan dengan rumus di atas, maka Anda akan lebih mudah untuk mengetahui jumlah hari rata-rata yang diperlukan untuk menjual suatu barang.
Baca juga: 5 Kesalahan Umum dalam Jurnal Penyesuaian Barang Dagang
Dampak Perputaran Persediaan pada Profitabilitas Bisnis
Perputaran persediaan memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap profitabilitas bisnis, karena ini mencerminkan efisiensi manajemen dalam mengelola stok dan memaksimalkan penjualan.
1. Efisiensi Penggunaan Modal Kerja
Perputaran persediaan yang lebih tinggi berarti menunjukkan bahwa bisnis lebih efisien dalam menjual barang yang dimilikinya. Persediaan yang bergerak secara cepat akan mengurangi biaya penyimpanan dan menghindari penumpukan barang yang dapat menyebabkan penurunan nilai (misalnya, barang kadaluarsa atau tidak laku).
Semakin cepat persediaan berputar, maka akan semakin sedikit modal yang terikat dalam persediaan. Itu artinya, bisnis bisa menggunakan modal untuk keperluan lain seperti ekspansi, inovasi, atau strategi pemasaran.
2. Mengurangi Biaya Penyimpanan
Persediaan yang lambat berputar akan cenderung menyebabkan biaya penyimpanan yang lebih tinggi, termasuk sewa gudang, asuransi, dan biaya pemeliharaan. Dengan mempercepat perputaran persediaan, maka biaya penyimpanan dapat ditekan, sehingga dapat meningkatkan profitabilitas.
3. Menghindari Depresiasi Nilai
Produk-produk tertentu, terutama barang yang rentan rusak atau memiliki umur simpan terbatas bisa kehilangan nilainya jika terlalu lama disimpan. Jadi, perputaran yang cepat akan mengurangi risiko depresiasi atau kerugian barang rusak, yang bisa merugikan keuntungan.
4. Memaksimalkan Pendapatan
Semakin cepat bisnis menjual persediaannya, maka akan semakin cepat pula mereka dapat menggantinya dengan produk baru yang lebih relevan atau lebih diminati. Hal ini akan membantu bisnis menjaga penawaran yang segar dan relevan, sehingga dapat meningkatkan peluang untuk meraih lebih banyak pendapatan.
5. Dampak pada Arus Kas
Perputaran persediaan yang tinggi juga berhubungan dengan arus kas yang lebih sehat. Persediaan yang terjual dengan cepat akan menghasilkan pendapatan lebih cepat, yang bisa digunakan untuk memenuhi kewajiban finansial seperti pembayaran vendor atau operasional, menjaga likuiditas bisnis.
6. Risiko Persediaan Kosong (Stockout)
Meskipun perputaran persediaan yang tinggi umumnya baik, tetapi jika terlalu tinggi tanpa perencanaan yang tepat juga bisa menyebabkan kekurangan stok (stockout). Hal ini bisa menyebabkan hilangnya penjualan, hingga mengurangi kepuasan pelanggan.
Baca juga: 5 Strategi Kendalikan Harga Pokok Penjualan, Profit Meningkat!
Strategi Efektif untuk Meningkatkan Perputaran Persediaan
Meningkatkan perputaran persediaan merupakan satu langkah penting untuk menjaga efisiensi bisnis, mengoptimalkan arus kas, dan meningkatkan profitabilitas. Berikut ini adalah beberapa strategi efektif yang dapat Anda terapkan:
- Menggunakan data historis dan analitik untuk memprediksi permintaan secara akurat, sehingga bisa menghindari kelebihan stok atau kekurangan stok. Dengan prediksi yang tepat, maka bisnis bisa menyesuaikan pembelian persediaan sesuai kebutuhan, sehingga meningkatkan perputaran.
- Metode JIT (Just-in-Time) juga bisa digunakan untuk menyimpan persediaan hanya ketika diperlukan, dan mengurangi jumlah barang yang harus disimpan dalam waktu lama. Dengan cara ini, maka perusahaan bisa mempercepat perputaran dan meminimalkan biaya penyimpanan.
- Mengelola produk dengan kategori ABC, yaitu A (barang dengan penjualan tinggi), B (penjualan sedang), dan C (penjualan rendah). Fokus utamanya adalah memastikan produk A selalu siap dan bergerak cepat, karena kontribusinya terbesar terhadap pendapatan.
- Menggunakan promosi yang agresif untuk meningkatkan perputaran produk. Misalnya, diskon “beli satu, dapat satu” atau “diskon akhir tahun” akan membantu menggerakkan stok lama dan membuat ruang bagi produk baru.
- Meningkatkan efisiensi distribusi dengan cara mempercepat waktu pengiriman dari pemasok ke gudang, dan dari gudang ke pelanggan. Distribusi yang lebih cepat berarti barang akan lebih cepat tersedia untuk dijual, sehingga mempercepat siklus penjualan dan pengadaan ulang.
- Mengingat setiap produk memiliki siklus hidup (introduction, growth, maturity, dan decline), jadi strategi manajemen siklus hidup produk yang baik sangatlah penting. Hal ini untuk memastikan bahwa persediaan disesuaikan dengan fase produk.
Baca juga: Cara Menghitung BEP: Kunci Utama Pengelolaan Keuangan Bisnis
Selain beberapa strategi di atas, salah satu upaya untuk meningkatkan perputaran persediaan yang tak boleh dilewatkan adalah penggunaan teknologi dan sistem manajemen persediaan. Tak perlu ragu untuk berinvestasi dalam software manajemen persediaan modern, karena ini akan sangat bermanfaat bagi perusahaan Anda.
Software manajemen persediaan seperti Borong Direct akan membantu perusahaan Anda lebih mudah dalam memantau stok secara real-time, mengotomatiskan pesanan ulang (reorder), dan memberikan laporan analitik untuk membantu pengambilan keputusan yang lebih baik.
Platform Borong akan membantu Anda mengelola berbagai aspek bisnis, utamanya efisiensi operasional, mulai dari Order Management System, Warehouse Management System hingga keuangan. Silakan ajukan demo personalisasi sekarang!