Dalam industri retail, pengelolaan produk perishables sangatlah penting. Kesalahan dalam pengelolaan produk perishables bisa menyebabkan pemborosan makanan yang signifikan, terutama di sektor grosir, supermarket, dan minimarket. Oleh karena itu, pengelolaan yang efektif diperlukan untuk meminimalkan food waste sekaligus mengoptimalkan keuntungan.
Apa itu produk perishables? Perishables merupakan produk yang memiliki masa simpan pendek dan mudah rusak atau membusuk jika tidak disimpan dengan benar. Produk ini biasanya memerlukan penanganan khusus, seperti penyimpanan dalam suhu dingin atau pengaturan kelembaban yang tepat, supaya tetap segar.
Beberapa contoh produk perishables adalah buah-buahan dan sayuran segar, daging, ikan dan unggas, produk susu, roti dan produk roti lainnya, serta makanan siap saji atau makanan beku. Artikel kali ini akan memberikan strategi praktis bagaimana mengelola perishables di industri retail. Perhatikan baik-baik!
Tantangan dalam Mengelola Perishables di Industri Retail
Mengelola perishables di industri retail merupakan tantangan besar karena produk ini memiliki masa simpan yang pendek dan rentan rusak. Jika tidak ditangani dengan baik, maka kerugian finansial dan food waste yang dihasilkan bisa sangat signifikan. Apa sajakah tantangan itu?
- Masa Simpan yang Singkat: Perishables seperti buah, sayuran, daging, dan produk susu memiliki masa simpan yang terbatas, jadi harus dipastikan cepat terjual sebelum rusak. Produk ini juga memerlukan manajemen stok dan penjualan yang efisien.
- Permintaan yang Sulit Diprediksi: Permintaan untuk produk perishables sering kali berfluktuasi, terutama dipengaruhi oleh faktor musiman, tren konsumen, promosi, atau lainnya. Peramalan permintaan yang tidak akurat bisa menyebabkan kelebihan stok (yang akhirnya terbuang) atau kekurangan stok (yang mengakibatkan peluang penjualan yang hilang).
- Penyimpanan dan Pengiriman: Produk perishables memerlukan penyimpanan dan transportasi khusus dalam kondisi yang sesuai, misalnya suhu dingin atau pengendalian kelembaban. Kesalahan dalam pengaturan suhu atau penanganan yang buruk selama transportasi akan mempercepat pembusukan dan kerusakan produk.
- Pengelolaan Stok: Mengelola stok perishables membutuhkan sistem seperti FIFO (First In, First Out) untuk memastikan produk yang lebih lama dijual lebih dulu. Pengelolaan yang tidak tepat akan mengakibatkan produk kedaluwarsa sebelum dijual.
- Food Waste dan Kerugian Finansial: Jika produk tidak terjual atau rusak sebelum waktunya, maka retail harus menanggung biaya food waste yang tinggi. Selain itu, produk yang mendekati masa kedaluwarsa juga sering kali dijual dengan diskon besar, sehingga mengurangi margin keuntungan.
- Kepuasan Konsumen: Konsumen memiliki ekspektasi yang cukup tinggi terhadap kesegaran produk perishables. Produk yang tidak segar atau rusak bisa menurunkan reputasi toko dan menyebabkan hilangnya loyalitas konsumen.
- Biaya Operasional yang Tinggi: Penanganan perishables memerlukan infrastruktur dan teknologi yang mahal, seperti sistem pendingin, perangkat pelacakan, hingga pelatihan khusus untuk staf. Biaya operasional yang tinggi inilah yang bisa menjadi tantangan bagi margin keuntungan retail.
Baca juga: Mengatasi Tantangan Manajemen Stok Barang
Strategi Efektif Mengelola Perishables
Mengelola produk perishables secara efektif di industri retail sangat penting untuk meminimalkan kerugian, mengurangi food waste, serta meningkatkan keuntungan. Berikut ini adalah beberapa strategi efektif untuk mengelola perishables di industri retail yang perlu Anda perhatikan:
1. Peramalan Permintaan yang Akurat
Data penjualan masa lalu dan analisis tren konsumen bisa digunakan untuk memprediksi permintaan produk perishables secara akurat. Peramalan yang baik akan membantu mencegah overstocking (kelebihan stok) yang menyebabkan food waste dan understocking (kekurangan stok) yang menyebabkan kehilangan peluang penjualan.
Strategi berikutnya adalah menyesuaikan stok dengan permintaan musiman, seperti buah-buahan di musim panas atau produk berbasis daging selama liburan. Jangan lupa pahami juga pola konsumsi konsumen pada waktu-waktu tertentu.
2. Pengelolaan Stok dengan FIFO
Coba terapkan sistem FIFO dalam manajemen stok, di mana produk yang masuk lebih awal harus keluar lebih dulu. Hal ini akan membantu memastikan bahwa produk yang lebih segar terjual lebih dulu, sehingga mengurangi risiko kedaluwarsa di rak.
Penggunaan teknologi juga diperlukan untuk memantau stok perishables secara real-time. Sistem ini akan memberi peringatan saat produk mendekati tanggal kedaluwarsa, sehingga bisa dipromosikan atau didiskon sebelum rusak.
3. Penyimpanan dan Transportasi yang Tepat
Pastikan produk perishables disimpan dalam kondisi yang baik dan tepat sesuai dengan jenisnya. Sistem pendingin yang efisien, serta pemantauan suhu selama penyimpanan dan pengiriman, sangat penting untuk menjaga kesegaran produk.
4. Penggunaan Teknologi untuk Manajemen Produk
Gunakan teknologi seperti RFID (Radio Frequency Identification) atau barcode untuk melacak umur produk dan mengidentifikasi produk yang mendekati masa kedaluwarsa. Hal ini akan membantu mempercepat proses pengelolaan stok dan meminimalkan kerugian.
Selain itu, implementasikan software manajemen rantai pasok yang memungkinkan integrasi dan visibilitas penuh mulai dari produsen hingga konsumen. Hal ini akan membantu memastikan produk perishables diproses dan dikirimkan dengan cepat.
Baca juga: Solusi Software untuk Mengatasi Tantangan dalam Bisnis Retail
5. Pengelolaan Ruang Toko dan Display Produk
Tempatkan produk perishables yang mendekati tanggal kedaluwarsa di posisi yang mudah diakses oleh konsumen, seperti di bagian depan rak. Pastikan untuk menggunakan tampilan yang baik untuk menarik perhatian pembeli.
Kemudian, jangan lupa lakukan rotasi produk secara rutin agar stok segar berada di bagian belakang dan yang lebih tua di depan. Hal ini juga akan memudahkan konsumen memilih produk dengan tanggal kedaluwarsa terdekat.
6. Diskon dan Promosi untuk Produk Mendekati Kedaluwarsa
Berikan diskon untuk produk-produk yang mendekati masa kedaluwarsa untuk menarik konsumen dan mengurangi limbah. Selain itu, gabungkan produk perishables yang mendekati masa kedaluwarsa dengan produk lain dalam paket bundling yang dijual dengan harga khusus. Cara ini akan meningkatkan nilai bagi konsumen dan mempercepat penjualan.
7. Kolaborasi dengan Supplier
Bekerja sama dengan pemasok juga penting untuk memastikan pengiriman produk dilakukan berdasarkan kebutuhan saat itu (just-in-time), menghindari overstocking dan memastikan produk yang diterima selalu segar.
Beberapa retailer biasanya akan membuat kesepakatan dengan pemasok untuk mengembalikan produk yang tidak terjual sebelum kedaluwarsa, sehingga meminimalkan kerugian akibat produk rusak.
8. Evaluasi dan Analisis Rutin
Secara rutin, lakukan evaluasi terhadap data penjualan dan analisis tingkat food waste untuk mengidentifikasi area yang memerlukan peningkatan, seperti pola stok yang tidak efisien atau produk yang sering kali terbuang. Selain itu, penting juga untuk memberikan pelatihan kepada staf mengenai pentingnya manajemen produk perishables, termasuk cara menyimpan, memajang, dan menjual produk ini dengan lebih efisien.
Baca juga: Optimalkan Operasional Gudang dengan Warehouse System
Menerapkan strategi-strategi di atas memungkinkan industri retail dapat secara signifikan mengurangi food waste, meningkatkan efisiensi operasional, dan memaksimalkan keuntungan dari produk perishables.
Penggunaan teknologi, manajemen stok yang cermat, serta kolaborasi dengan supplier adalah kunci untuk sukses dalam mengelola produk dengan masa simpan pendek ini. Borong akan membantu Anda untuk mengembangkan toko retail menjadi lebih modern dan meraih kesuksesan. Hubungi tim Borong sekarang untuk mendapatkan penawaran terbaik.