Shrinkage: Ancaman dan Tantangan Tersembunyi bagi Bisnis Retail

Pernahkah Anda mengalami situasi di mana persediaan barang dagangan tampak tidak sesuai dengan catatan inventaris? Atau, bisnis Anda mengalami penurunan keuntungan meskipun penjualan terlihat stabil? Salah satu penyebab umum masalah ini adalah kondisi shrinkage atau penyusutan stok tanpa disadari. Shrinkage adalah istilah yang merujuk pada hilangnya barang dagangan yang seharusnya ada dalam stok, tetapi tidak tercatat dalam penjualan. Meskipun sering kali diabaikan, shrinkage dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan dan mengancam kelangsungan bisnis ritel.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam apa itu shrinkage, penyebabnya, dan dampak serius yang bisa ditimbulkan, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat Anda ambil untuk mengatasi masalah ini.

Apa itu Shrinkage?

Secara sederhana, shrinkage adalah selisih antara jumlah barang yang tercatat dalam sistem inventaris dengan jumlah fisik barang yang ada di gudang atau di rak toko. Shrinkage terjadi akibat berbagai faktor seperti pencurian, kerusakan, kesalahan administrasi, atau bahkan penipuan dalam proses retur barang. Masalah ini tidak hanya menurunkan efisiensi operasional tetapi juga langsung mempengaruhi profitabilitas bisnis Anda.

Sebagai contoh, menurut sebuah studi dari National Retail Federation, bisnis ritel di tingkat global mengalami kerugian sebesar $62 miliar akibat “shrinkage” pada tahun 2019, yang setara dengan rata-rata 1,6% dari total penjualan akibat shrinkage. Di Indonesia sendiri, meskipun data spesifik sulit ditemukan, dampaknya tetap dirasakan oleh berbagai bisnis, baik kecil maupun besar.

Mengapa Shrinkage Menjadi Masalah Besar?

Shrinkage sering kali dianggap sebagai ancaman tersembunyi karena terjadi di balik layar Kehilangan barang dagangan akibat shrinkage menyebabkan penurunan keuntungan secara langsung, serta menambah biaya operasional untuk mengganti stok yang hilang. Selain itu, masalah ini juga dapat merusak citra bisnis dan menurunkan moral karyawan.

Dalam dunia ritel yang sangat kompetitif, margin keuntungan biasanya tipis, sehingga setiap barang yang hilang akan berdampak signifikan terhadap kesehatan finansial perusahaan. Oleh karena itu, shrinkage harus ditangani dengan serius oleh setiap pemilik bisnis ritel.

Baca juga: Apa Itu Perputaran Persediaan? Pahami Rumus dan Strateginya!

Jenis-Jenis Shrinkage

Sumber: Freepik

Untuk mengatasi masalah shrinkage, pertama-tama Anda perlu memahami jenis-jenis shrinkage yang sering terjadi di bisnis retail. Berikut adalah beberapa kategori utama:

1. Shrinkage Akibat Pencurian

Pencurian adalah salah satu penyebab terbesar shrinkage, dan ini bisa terjadi dalam dua bentuk:

  • Pencurian Internal: Karyawan yang tidak jujur bisa mencuri barang langsung dari stok atau memanipulasi data penjualan.
  • Pencurian Eksternal: Pencurian yang dilakukan oleh pelanggan atau orang luar, termasuk shoplifting atau bahkan aksi dari sindikat kriminal terorganisir.

2. Shrinkage Akibat Kerusakan Barang

Barang yang rusak tidak bisa dijual, dan ini juga termasuk dalam kategori shrinkage. Kerusakan bisa terjadi karena:

  • Pengiriman yang Tidak Hati-Hati: Barang bisa rusak dalam perjalanan dari pemasok ke gudang atau toko.
  • Kesalahan Penanganan di Toko: Produk bisa rusak di toko karena penanganan yang salah oleh karyawan atau bahkan pelanggan.

3. Shrinkage Akibat Kesalahan Administrasi

Kesalahan dalam pencatatan stok atau proses administrasi lainnya bisa menyebabkan shrinkage yang cukup besar. Beberapa contoh kesalahan ini adalah:

  • Pencatatan yang Tidak Akurat: Jumlah barang yang masuk dan keluar tidak tercatat dengan benar.
  • Kesalahan dalam Pemesanan Barang: Pesanan yang salah bisa menyebabkan stok menumpuk atau justru kekurangan barang.
  • Fraud dalam Proses Retur: Beberapa karyawan atau pihak luar bisa memanfaatkan sistem retur untuk melakukan penipuan.

Baca juga: Cegah Out of Stock: 4 Strategi Efektif Optimalkan Manajemen Stok

Faktor Penyebab Shrinkage

Setelah memahami jenis-jenis shrinkage, langkah selanjutnya adalah mengenali faktor-faktor penyebabnya. Shrinkage dapat disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Berikut beberapa faktor yang sering menjadi penyebab:

Faktor Internal

  • Kurangnya Pengawasan dan Keamanan: Toko atau gudang yang tidak dilengkapi dengan sistem keamanan yang memadai lebih mudah menjadi target pencurian.
  • Tata Letak Toko yang Tidak Efektif: Penataan toko yang buruk bisa memberikan peluang bagi pencuri untuk mengambil barang tanpa ketahuan.
  • Kurangnya Pelatihan Karyawan: Karyawan yang tidak dilatih untuk mengenali potensi shrinkage sering kali tidak sadar akan risiko ini.
  • Rendahnya Moral Karyawan: Karyawan yang tidak puas dengan pekerjaannya atau memiliki moral yang tidak baik lebih rentan melakukan pencurian atau penipuan.

Faktor Eksternal

  • Tingkat Kriminalitas yang Tinggi: Toko yang berlokasi di area dengan tingkat kriminalitas tinggi lebih rentan terhadap pencurian.
  • Kondisi Ekonomi yang Sulit: Dalam situasi ekonomi yang sulit, baik karyawan maupun pelanggan mungkin lebih tergoda untuk mencuri.
  • Kelalaian Supplier: Supplier yang tidak hati-hati dalam pengiriman barang juga dapat menyebabkan kerusakan atau kehilangan stok.

Dampak Shrinkage pada Bisnis Retail

Sumber: Freepik

Dampak dari shrinkage bisa sangat merugikan bisnis Anda. Berikut adalah beberapa dampak utama yang sering terjadi:

Dampak Finansial

  • Penurunan Profitabilitas: Kehilangan barang secara langsung berdampak pada menurunnya margin keuntungan.
  • Peningkatan Biaya Operasional: Bisnis harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mengganti barang yang hilang atau rusak, serta memperbaiki sistem keamanan.
  • Kerugian Material: Setiap barang yang hilang berarti potensi penjualan yang hilang juga.

Dampak Non-Finansial

  • Kerusakan Reputasi: Bisnis yang sering mengalami masalah shrinkage mungkin kehilangan kepercayaan dari pelanggan dan supplier.
  • Menurunkan Moral Karyawan: Karyawan yang merasa lingkungan kerjanya tidak aman atau tidak adil akan kehilangan motivasi.
  • Gangguan Operasional: Kehilangan barang dapat mengganggu rantai pasokan, membuat bisnis tidak mampu memenuhi permintaan pelanggan tepat waktu.

Bagaimana Cara Efektif Mengatasi Shrinkage?

Ada beberapa langkah yang bisa Anda ambil untuk mengurangi risiko shrinkage di bisnis ritel Anda:

  • Meningkatkan Keamanan: Pasang CCTV di area strategis, gunakan sistem alarm, dan lakukan pemeriksaan secara rutin.
  • Pelatihan Karyawan: Latih karyawan Anda tentang cara mencegah dan mengidentifikasi shrinkage.
  • Optimalisasi Tata Letak Toko: Tata letak yang baik bisa meminimalkan risiko pencurian.
  • Menggunakan Teknologi: Manfaatkan teknologi seperti RFID atau barcode untuk melacak pergerakan barang dengan lebih efektif.
  • Kerjasama dengan Supplier: Pastikan supplier yang bekerja sama dengan Anda memiliki sistem pengiriman yang aman dan tepat waktu.

Baca juga: Pentingnya Stock Opname Barang untuk Akurasi Data dan Pengambilan Keputusan

Shrinkage adalah ancaman serius yang tidak boleh diabaikan dalam bisnis ritel. Masalah ini dapat merugikan bisnis Anda dari segi finansial dan operasional. Dengan mengenali jenis-jenis shrinkage, faktor-faktor penyebab, serta dampaknya, Anda dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat untuk mengatasi masalah ini.

Untuk membantu bisnis ritel mengatasi masalah shrinkage, Borong Indonesia hadir sebagai platform jual-beli B2B yang lengkap dengan fitur pelacakan stok real-time, manajemen pesanan yang efisien, dan analisis data yang mendalam. Dengan fitur tersebut, Borong Direct dapat membantu memonitor pergerakan persediaan sehingga data yang Anda miliki lebih akurat.

Dengan menggunakan platform ini, Anda dapat mengoptimalkan pengelolaan inventaris, mengurangi risiko kesalahan, dan meningkatkan efisiensi bisnis. Hubungi kami dan coba demo personalisasi sekarang juga.

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts