Site icon Borong Indonesia

Mengenal Apa itu Distributor dan Pain Point-nya di Industri FMCG

Apa itu distributor

Sumber: neilurs via freepik.com

Distribusi secara umum dipahami sebagai sebuah proses memindahkan suatu barang, atau jasa, dari satu titik ke titik lainnya. Namun, apakah hal yang sama berlaku pada konteks bisnis FMCG? Apa itu distributor?

Distributor mengacu pada pihak yang menjalankan peran distribusi, dalam rangka menghubungkan produsen dengan konsumen akhir. Posisinya berada di antara dua pihak tersebut, dan mengakomodir pergerakan barang dan jasa dari produsen ke titik-titik penjualan yang ada di pasar.

Namun dalam prosesnya, hal ini sering kali menemui tantangan, yang kemudian disebut sebagai pain point dari distributor. Tantangan ini wajib dipahami dengan baik sehingga upaya optimasi proses dan supply chain dapat dijalankan dengan baik, dan memberikan output maksimal bagi bisnis.

Baca juga: Strategi Field Sales Efektif untuk Meningkatkan Penjualan di Era Digital

5 Pain Point untuk Distributor FMCG

Sumber: freepik via freepik.com

Untuk distributor FMCG sendiri, pain point yang muncul secara spesifik dibagi menjadi lima hal berbeda. Pertama terkait manajemen persediaan, kemudian visibilitas rantai pasok, efisiensi operasional, persaingan yang terjadi di pasar, dan perubahan permintaan konsumen yang dinamis.

1. Manajemen Persediaan

Pain point pertama terletak pada manajemen persediaan. Distributor di bidang FMCG harus melakukan kontrol pada stok yang dimiliki, sehingga jumlahnya tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit.

Kontrol ini diperlukan agar bisnis tetap memiliki persediaan yang dibutuhkan untuk merespons perubahan yang terjadi di pasar tanpa harus meningkatkan biaya gudang akibat barang yang terlalu banyak.

2. Sulitnya Melacak Stok Rantai Pasok 

Tantangan kedua adalah sulitnya melacak stok dalam rantai pasok. Kesulitan memantau produk secara real-time dapat menghambat banyak keputusan penting. Selain itu, risiko keterlambatan pengiriman meningkat karena masalah yang terjadi selama proses pengiriman tidak terdeteksi.

Dampaknya akan terasa hingga ke tangan pelanggan, yang merasa tidak puas karena produk yang mereka tunggu-tunggu tidak segera tiba. Penurunan kepuasan pelanggan ini bisa berdampak buruk bagi bisnis Anda dan memerlukan upaya ekstra untuk mengatasinya.

3. Efisiensi Operasional

Jika bisnis yang Anda kelola masih menggunakan sistem manual untuk banyak urusan, maka bisnis Anda juga mengalami pain point krusial dalam urusan operasional. Banyak proses akan memakan waktu dan menghabiskan sumber daya, yang jelas merugikan perusahaan.

Beban berat pada operasional ini sedikit banyak akan berdampak pada aktivitas bisnis yang Anda jalankan. Meskipun mungkin tidak terasa, jika semua pesaing Anda sudah melakukan automasi pada operasional mereka, bisnis Anda akan sulit untuk mengejar ketertinggalan.

4. Persaingan yang Ketat

Memahami apa itu distributor, artinya menyadari bahwa banyak pebisnis lain yang berfokus pada sektor ini. Praktis hal ini memicu persaingan yang ketat dan tekanan margin yang tinggi, sehingga menjadi tantangan lain yang harus disadari dan dihadapi dengan bijak.

Perubahan adalah sebuah hal yang pasti, dan jika adaptasi tidak dilakukan maka bisnis akan sulit bersaing dengan pemain lain yang juga terus berkembang seiring berjalannya waktu.

5. Dinamika Permintaan Konsumen

Tren pasar yang mengalami dinamika sepanjang waktu menjadi pain point berikutnya. Disadari atau tidak, distributor wajib mencermati hal ini agar  dapat meningkatkan efisiensi biaya yang muncul untuk merespon permintaan pasar.

Pihak yang dapat membaca tren dengan baik, akan memiliki keunggulan pada sisi efisiensi biaya dan optimasi keuntungan. Teknologi akan berperan besar dalam hal ini, sehingga adaptasi pada teknologi kekinian idealnya dilakukan setiap pelaku bisnis.

Baca juga: Optimasi Sales Force di Industri Modern, Pahami Lebih Jauh!

Pain Point  pada Industri FMCG secara Umum

Sumber: user6699735 via freepik.com

Senada dengan pain point yang muncul dari sisi distributor, industri FMCG juga memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi. Dalam bagian ini Anda akan dapat melihat setidaknya tiga poin utama yang menjadi tantangan dan harus disikapi dengan baik, sehingga berpotensi membawa keuntungan bagi perusahaan.

Solusi Mengatasi Pain Point untuk Distributor FMCG

Sumber: pressmaster via freepik.com

Untuk dapat mengatasi masalah atau pain point yang muncul pada distributor FMCG, seperti bisnis yang Anda geluti, Anda dapat melihat tiga cara utama ini. Nantinya cara-cara tersebut dapat diturunkan ke bentuk yang lebih spesifik, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis yang Anda miliki dan situasi yang dihadapi.

1. Penggunaan Teknologi

Adaptasi pada teknologi akan menjadi salah satu jawaban yang dibutuhkan bisnis Anda. Implementasi sistem manajemen persediaan, menyediakan platform pemesanan online yang solid, hingga integrasinya dengan perangkat analisis data, akan menjadi poin besar dalam mengangkat bisnis ke level yang baru.

Teknologi membantu automasi banyak proses yang membuat bisnis Anda tetap relevan dengan tuntutan pasar kekinian. Satu hal yang harus diingat, teknologi tidak selalu harus memiliki biaya besar, selama dapat memberikan manfaat yang diperlukan bisnis untuk semakin efektif dan efisien dalam operasional dan menghasilkan pendapatan maksimal.

2. Kolaborasi Bisnis

Kemitraan yang solid akan menjadi solusi kedua mengatasi pain point distributor FMCG. Dengan kemitraan yang kuat Anda dapat menjalankan bisnis jangka panjang yang produktif dan saling menguntungkan.

Kerja sama dijalin dengan pihak produsen dan pengecer di berbagai sisi. Tidak hanya menyediakan layanan distribusi yang unggul sebagai hal utama, tetapi  juga dapat melakukan kolaborasi pada data-data penting yang relevan, serta informasi transparan dalam bisnis. Pemanfaatan data optimal dapat membantu bisnis distribusi Anda memberikan value lebih besar bagi produsen dan pengecer.

3. Pelatihan dan Pengembangan Tim

Keterampilan tim sales dan operasional juga wajib ditingkatkan agar tetap dapat bersaing dengan bisnis lainnya. SDM yang unggul akan memudahkan gerakan bisnis yang dilakukan, baik secara strategis dalam penerapan semua rencana, atau adaptasi teknologi dan hal teknis lainnya.

SDM yang unggul memberikan bisnis kemampuan untuk bermanuver dengan akurat, sehingga semua perhitungan yang dilakukan dapat dieksekusi dengan efektif tanpa kendala pada sisi manusia yang dimiliki perusahaan.

Baca juga: Distribusi Barang dalam Bisnis E-Commerce: Tantangan dan Peluang

Setelah memahami apa itu distributor dan mengenali beberapa pain point-nya di sektor FMCG, kini Anda memiliki insight lebih luas dan mendalam yang dapat digunakan. Tentu saja, pada akhirnya keputusan bisnis akan kembali ke tangan Anda sebagai pemilik. Namun setidaknya dengan menyadari pain point ada ada saat ini, Anda dapat segera melakukan perubahan progresif, sehingga bisnis tetap terjaga relevansinya di tengah semua dinamika yang terjadi di pasar. 

Untuk mendukung pengetahuan yang sudah Anda dapatkan pada artikel mengenai apa itu distributor ini, Anda dapat mulai melirik produk yang ditawarkan Borong Indonesia. Sebagai perusahaan software B2B, Borong Indonesia menyediakan platform dan layanan terintegrasi untuk mendukung bisnis distributor, yaitu Borong Direct dan Borong Field Sales App Pada Borong Direct, Anda dapat menggunakannya untuk menyederhanakan proses supply chain, termasuk memantau keluar-masuk stok secara real-time. Di sisi lain, Borong Field Sales App cocok untuk Anda yang ingin memaksimalkan kinerja salesman yang bertugas di lapangan. Kedua software ini memiliki fitur lengkap dan praktis yang membantu optimasi dan evaluasi kinerja menjadi lebih komprehensif, sehingga keputusan bisnis berikutnya akan menjadi lebih baik. Anda dapat mencoba produk ini dengan mengklik tautan berikut, dan melihat langsung sistem yang disediakan Borong Indonesia untuk bisnis Anda! 

Exit mobile version