Borong Indonesia

Digital Supply Chain untuk Distributor: Strategi Meningkatkan Daya Saing di Era Digital

Di era digital yang penuh dengan perubahan dan peluang, distributor dihadapkan dengan tantangan untuk tetap relevan dan kompetitif. Salah satu kunci utama untuk mencapai hal tersebut adalah dengan mengoptimalkan rantai pasok mereka. Di sinilah digital supply chain (DSC) hadir sebagai solusi inovatif yang dapat membantu distributor meningkatkan efisiensi, daya saing, dan menjangkau pasar yang lebih luas.

Digital supply chain (DSC) adalah integrasi teknologi digital ke dalam setiap aspek rantai pasok, mulai dari pemasok hingga pelanggan akhir. DSC melibatkan penggunaan alat dan teknologi digital seperti IoT, cloud computing, big data, kecerdasan buatan, dan blockchain.

Selain mengotomatiskan dan mengoptimalkan proses rantai pasok, digital supply chain memberikan sejumlah manfaat lain untuk distributor. Penasaran apa saja manfaatnya? Berikut kami rangkum berbagai informasi penting mengenai digital supply chain, mulai dari manfaat, teknologi, hingga tantangan dan solusi implementasinya.

Manfaat Digital Supply Chain untuk Distributor

Sumber: Istockphoto

DSC memberikan berbagai manfaat signifikan bagi distributor seperti:

1. Peningkatan Efisiensi Operasional

Dengan mengadopsi digital supply chain, distributor dapat meningkatkan efisiensi operasional mereka melalui otomatisasi proses. Hasilnya, membantu mengurangi kesalahan manual dan mengoptimalkan manajemen stok sehingga proses bisnis menjadi lebih cepat dan akurat.

Hal ini telah dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh IDC yang menunjukkan bahwa 32% distributor melihat teknologi baru sebagai salah satu pendorong perubahan terpenting dalam industri mereka. Perusahaan yang menggunakan digital supply chain dapat membantu bisnis mereka menjadi lebih efisien, dan sebagai hasilnya, menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi.

2. Kemudahan Pelacakan Stok

Rantai pasok global saat ini saling terhubung satu sama lain yang mencakup fasilitas produksi, gudang, dan pusat transportasi. Untuk memenuhi permintaan pelanggan tepat waktu, distributor grosir tidak bisa kehilangan jejak barang mereka pada titik mana pun. Hal ini disebabkan mereka masih menggunakan cara manual dalam pencatatan dan pelacakan stok. Alhasil, distributor tidak mampu menentukan lokasi barang di sepanjang rantai pasok dengan akurat atau secara real-time. Mereka juga tidak mampu menyediakan riwayat produk yang komprehensif saat diperlukan.

3. Peningkatan Kolaborasi dengan Supplier

Komunikasi yang lebih baik dengan pemasok (supplier) dan mitra bisnis lainnya dapat tercapai melalui digital supply chain. Ini meningkatkan koordinasi dan kolaborasi, yang pada akhirnya memperbaiki hubungan bisnis dan meningkatkan efisiensi rantai pasok secara keseluruhan.

4. Pengurangan Biaya Operasional

Penelitian IDC menunjukkan ada 4 area investasi spesifik yang akan mengubah distribusi grosir dan menjadi perhatian oleh para distributor di berbagai industri, di antaranya:

Secara keseluruhan, distributor ingin mengurangi biaya operasional sebagai tujuan utama transformasi digital mereka. Dengan mendigitalisasi proses supply chain, distributor dapat mengoptimalisasi rute pengiriman, mengurangi biaya penyimpanan, dan peningkatan efisiensi operasional. Dengan demikian, margin keuntungan dapat ditingkatkan.

5. Peningkatan Kepuasan Pelanggan

Manfaat penerapan digital supply chain selanjutnya adalah dapat meningkatkan pengiriman yang lebih cepat dan akurat, layanan pelanggan yang lebih baik, serta pengalaman pelanggan yang lebih personal. Ini penting untuk mempertahankan dan menarik pelanggan baru.

6. Peningkatan Daya Saing

Digital supply chain memberikan kemampuan bagi bisnis untuk beradaptasi dengan perubahan pasar yang cepat, membuat keputusan yang lebih baik, dan mengakses pasar yang lebih luas. Semua ini berkontribusi pada peningkatan daya saing mereka.

Baca juga: Software Stok Barang: Solusi Untuk Masalah Dead Stock Dan Stockout Pada Bisnis

Inovasi Teknologi dalam Digital Supply Chain untuk Distributor

Supplier kurang memiliki transparansi dalam proses rantai pasokan dan visibilitas untuk memprediksi ketersediaan stok. Sebagian besar hal ini berasal dari ketidakmampuan untuk memahami dan memanfaatkan data yang tersebar di berbagai proses, sumber, dan sistem. Oleh karena itu, penting bagi bisnis khususnya distributor untuk mengimplementasi sejumlah teknologi ke dalam proses digital supply chain mereka. 

1. Internet of Things (IoT)

IoT membantu dalam pengumpulan data yang dapat dianalisis untuk mengoptimalkan proses logistik dan distribusi. Data tersebut dapat digunakan untuk merencanakan rute pengiriman yang lebih efisien, mengurangi waktu pengiriman, dan mengurangi biaya operasional. Sensor dan perangkat terhubung IoT mengumpulkan data real-time tentang produk, aset, dan proses. Ini memberikan wawasan yang berharga bagi distributor untuk mengoptimalkan operasi mereka.

2. Cloud Computing

Penyimpanan dan akses data yang aman dan scalable, serta aplikasi berbasis cloud untuk manajemen rantai pasok, memungkinkan distributor untuk mengelola data mereka dengan lebih efisien dan efektif.

3. Big Data Analytics

Melansir dari artikel ilmiah “Unfolding the link between big data analytics and supply chain planning,” big data analytics (BDA) meningkatkan perencanaan rantai pasok (supply chain planning) dalam hal ketepatan, fleksibilitas, dan waktu respons yang lebih cepat. Hal ini membantu distributor dalam pengambilan keputusan yang lebih baik. Di masa depan BDA akan berdampak pada proses supply chain baik dalam jangka waktu singkat maupun panjang.

4. Kecerdasan Buatan (AI) dan Machine Learning

Operasi rantai pasokan menghasilkan volume data yang sangat besar dari berbagai sumber yang selalu berubah. AI dan machine learning dapat menggunakan data historis dan menganalisis tren yang dapat membantu dalam merampingkan proses rantai pasokan.

5. Blockchain

Teknologi blockchain juga berpotensi besar dalam meningkatkan transparansi, keamanan, dan kepercayaan dalam transaksi rantai pasok. Di industri barang konsumsi (FMCG dan F&B) dan ritel, banyak pemain besar yang telah memulai inisiatif untuk mengumpulkan data tentang bagaimana barang dibuat, dari mana asalnya, dan bagaimana barang tersebut dikelola.

Jika data ini disimpan ke dalam sistem berbasis blockchain, data tersebut menjadi permanen dan mudah dibagikan, sehingga meningkatkan kemampuan pelacakan dan penelusuran secara menyeluruh. Blockchain juga memberikan manfaat yang jelas bagi konsumen karena mereka bisa memperoleh lebih banyak informasi tentang produk yang mereka beli dengan mudah. Misalnya, jenis produk, harga, promo, hingga keaslian produk.

Baca juga: 5 Alasan Order Management System Cocok Jadi Investasi Bisnis Anda

Studi Kasus: Implementasi Digital Supply Chain untuk Distributor di Indonesia

Contoh 1: Mixue

Mixue telah menunjukkan kesuksesan dalam menguasai market food & beverages dengan menerapkan teknologi ke dalam manajemen supply chain. Mixue sangat menjaga rantai pasok bahan baku dan kemasan mereka. Menurut laporan keuangannya (Maret-Juni 2022), 87,71% pendapatan terbesar Mixue berasal dari penjualan bahan baku dan kemasan.

Mixue memiliki digital supply chain yang mempermudah pengadaan bahan baku dan distribusi sehingga mereka dapat menyuplai seluruh outlet setiap hari. Hal ini membantu mereka dalam menjaga biaya produksi seminimal mungkin dan memberikan harga yang lebih terjangkau.

Contoh 2: Miniso

Miniso merupakan salah satu brand asal Tiongkok yang bergerak di bidang ritel rumah tangga. Agar dapat bertahan di tengah persaingan dunia ritel yang kompetitif, Miniso menerapkan low cost strategy, yakni strategi berfokus pada pengurangan biaya produksi dan operasional tanpa harus mengorbankan kualitas produk.

Dengan menerapkan digital supply chain pada stock replenishment – sistem pembelian atau pemesanan kembali stok dalam jumlah yang tepat – proses order dan reorder menjadi lebih mudah berdasarkan real-time stok, penyesuaian SKU secara just-in-time, dan mengurangi kerusakan inventaris.

Baca juga: Optimalkan Bisnis E-Commerce Dengan Supply Chain Management

Tantangan dan Solusi Implementasi Digital Supply Chain untuk Distributor

Tantangan dan Solusi Implementasi Digital Supply Chain
Sumber: Istockphoto

Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam mengimplementasikan DSC, terutama bagi pebisnis yang bergerak di bidang distribusi. Berikut beberapa tantangan utama dan solusinya:

1. Biaya Implementasi Digital Supply Chain

Salah satu tantangan utama adalah biaya implementasi teknologi digital supply chain. Bisnis dapat mencari solusi yang terjangkau dan memanfaatkan program bantuan pemerintah untuk mengurangi beban biaya.

2. Keterbatasan Sumber Daya

Perusahaan yang bergerak di bidang distribusi sering kali memiliki keterbatasan sumber daya, baik itu finansial maupun manusia. Pelatihan dan pengembangan kapasitas bagi karyawan sangat penting untuk memastikan mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan. Selain itu, Anda dapat menggunakan teknologi berbasis cloud karena tidak memerlukan investasi pemasangan awal yang besar dan dapat diakses dari mana saja dengan koneksi internet.

3. Keamanan Data Digital Supply Chain

Data sensitif seperti informasi pelanggan dan keuangan harus dilindungi dari akses yang tidak sah. Bisnis harus menerapkan langkah-langkah keamanan yang kuat untuk melindungi data sensitif mereka, seperti pembuatan SOP yang jelas dan memilih software/sistem terbaik.

4. Resistensi terhadap Perubahan

Karyawan mungkin enggan untuk menggunakan teknologi baru atau mengubah cara mereka bekerja. Jelaskan kepada karyawan bagaimana DSC dapat membantu mereka bekerja lebih efisien dan meningkatkan kinerja bisnis. Pastikan karyawan Anda memiliki pelatihan yang memadai untuk menggunakan solusi DSC. Berikan juga dukungan berkelanjutan jika mereka membutuhkan bantuan.

Digital supply chain menawarkan berbagai manfaat bagi bisnis distributor, termasuk peningkatan efisiensi, visibilitas, kolaborasi, pengurangan biaya, kepuasan pelanggan, dan daya saing. Mengadopsi teknologi digital sangat penting untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi di era digital. Bagi Anda yang ingin memulai bisnis perlu mengimplementasikan teknologi ke dalam manajemen supply chain.

Pertimbangkan untuk menggunakan software distributor yang berkualitas dan terjangkau, seperti Borong Direct sebagai solusi digital supply chain Anda. Dengan teknologi canggih dan dukungan profesional, Borong Direct dapat membantu mengoptimalkan rantai pasokan dan meningkatkan daya saing bisnis Anda. Hubungi kami sekarang di sini untuk menjadwalkan demo secara GRATIS dengan salah satu spesialis kami.

Exit mobile version