Di era serba digital seperti sekarang ini, peran proses distribusi barang menjadi hal yang krusial. Tidak sekadar menjadi proses pengantaran barang dan jasa saja, namun secara langsung hal ini juga dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan yang Anda miliki.
Perusahaan kini juga wajib paham betul bahwa terjadi perubahan pola belanja yang dilakukan masyarakat, dan e-commerce mengambil porsi besar dalam urusan mencukupi kebutuhan yang dimiliki konsumen. ini kenapa kemudian penting untuk memahami distribusi barang dan kaitannya dengan sistem e-commerce, sehingga catatan penjualan akan terus menunjukkan grafik yang positif.
Sejatinya, artikel ini akan mencoba mengulas lebih dalam tentang tren, tantangan, dan peluang dalam distribusi barang di industri e-commerce Indonesia, hingga strategi optimasi proses pengiriman. Tidak lain untuk dapat meningkatkan kepuasan pelanggan serta memberikan peningkatan pada penjualan yang Anda miliki.
Perubahan Tren Distribusi Barang di Industri
Perilaku konsumen yang pada akhirnya menjadi pembeli produk yang Anda jual mengalami perubahan. Sejak kehadiran berbagai platform dan e-commerce di Indonesia, preferensi belanja online meningkat pesat.
Tren dan perubahan ini ditengarai dipicu oleh setidaknya empat poin utama, yakni adanya perubahan pada konsumen akhir, inovasi teknologi yang semakin canggih, munculnya model bisnis baru, serta pengembangan yang dilakukan pada infrastruktur logistik.
1. Perubahan Perilaku Konsumen
Sebelum kehadiran dan populernya e-commerce, gerai fisik memegang peran utama dalam urusan penjualan dan distribusi barang. Tapi hal ini perlahan berubah, karena konsumen kemudian membutuhkan hal lain dalam memenuhi kebutuhannya, yakni kepraktisan.
Dilansir oleh Marketeers, faktor utama konsumen memilih belanja online adalah kepraktisan dan kemudahan membandingkan harga (dalam https://www.marketeers.com/riset-konsumen-orang-indonesia-tidak-bisa-lepas-dari-belanja-offline/). Tanpa harus beranjak dari sofanya yang nyaman, pemenuhan kebutuhan bisa dilakukan dengan produk yang harganya paling rendah.
Hal ini juga terkait dengan harapan proses pengiriman yang tidak terlalu lama dan adanya promo gratis ongkos kirim.
2. Inovasi Teknologi, Makin Canggih
Perubahan tren yang terjadi kekinian tidak bisa lepas dari upaya optimasi big data agar transaksi semakin nyaman. Sistem distribusi dan pengiriman juga terpengaruh hal ini, sehingga berbagai proses menjadi lebih praktis dan mudah, serta efisien dari segi biaya.
Pada akhirnya kini berbagai platform yang ada untuk e-commerce telah memungkinkan integrasi dengan sistem manajemen gudang atau warehouse management system, sehingga persediaan aktual dapat ditinjau secara langsung.
Lebih jauh, Anda juga dapat dengan mudah menyediakan fitur pelacakan pengiriman aktual untuk pelanggan yang Anda miliki.
3. Beberapa Model Bisnis Baru
Canggihnya teknologi yang digunakan memicu perkembangan dan kemunculan beberapa bisnis baru. Bisnis seperti dropshipping, social commerce, hingga e-commerce berbasis langganan kini menjamur, dan memiliki segmentasi pasarnya masing-masing.
Dropshipping, merupakan sistem penjualan yang dilakukan seseorang hanya dengan memasarkan dan menjual barang milik pihak lain, tanpa harus membelinya terlebih dahulu
Social commerce, model bisnis yang mengintegrasikan media sosial dengan e-commerce untuk transaksi jual-beli produk dan layanan, seperti pada TikTok Shop dan sejenisnya
E-commerce berlangganan, memungkinkan konsumen untuk berlangganan pengiriman produk atau layanan secara teratur dengan sejumlah pembayaran dan kontrak yang disetujui sebelumnya
4. Perkembangan Infrastruktur Logistik
Peran sistem distribusi barang yang semakin besar juga tak lepas dari perkembangan infrastruktur logistik yang tengah terjadi.Contoh nyatanya ada pada pembangunan gudang atau sistem digital berbasis big data yang terintegrasi. Semua ini nyatanya membantu pengelolaan bagian ini.
Apa yang terjadi di lapangan, seperti peningkatan konektivitas transportasi juga membawa dampak signifikan, sebab pengaturan dan optimasi jalur yang dimiliki semakin baik. Perkembangan ini tidak lepas dari kontribusi banyak investor dan pelaku bisnis dalam investasinya di bagian logistik, sehingga distribusi kini benar-benar telah jauh berbeda dengan apa yang terjadi beberapa waktu lalu.
4 Tantangan Distribusi Barang di Industri E-commerce Indonesia
Meski memang banyak sistem dalam e-commerce berbasis digital dan elektronik, nyatanya urusan distribusi barang tidak selalu dapat diselesaikan hanya dari balik meja saja. Anda tetap akan menghadapi setidaknya empat tantangan nyata yang wajib disikapi dengan baik.
Pertama, terkait dengan tantangan geografis. Bentuk wilayah Indonesia yang berupa kepulauan dengan dataran yang beragam menjadi tantangan tersendiri. Di area barat, jelas infrastruktur sudah dibangun dengan baik. Namun, untuk urusan distribusi barang di area timur wajib jadi pertimbangan khusus. Tantangan yang muncul untuk pengiriman ke daerah terpencil dan pulau kecil jadi hal yang tidak bisa dikesampingkan.
Kedua, tantangan operasional. Seperti yang Anda ketahui pada periode tertentu seperti di periode promosi dan hari libur terdapat lonjakan permintaan yang tinggi. Anda perlu memiliki sistem distribusi barang dan manajemen pesanan yang solid, sehingga urusan retur yang mungkin terjadi bisa dilakukan secara efisien. Koordinasi dengan mitra logistik menjadi krusial sehingga update pengiriman dapat semakin aktual. Tentunya akan sangat baik jika terdapat sistem tersendiri dalam urusan ini.
Ketiga, tantangan regulasi. Pada akhirnya sebagai pebisnis yang harus Anda hadapi tidak hanya partner dan pasar, tapi juga regulasi yang berlaku dari pemerintah. Perubahan mendadak terkadang memaksa Anda beradaptasi dengan aturan kompleks, belum lagi urusan perizinan bea cukai yang rumit untuk pengiriman barang dari dan ke luar negeri.
Keempat, tantangan pada SDM yang ada. Harus disadari bahwa tenaga ahli di bidang logistik jumlahnya belum banyak, sehingga opsi yang tersedia terbatas. Di waktu yang sama problem tingginya turnover karyawan di sektor ini jadi persoalan lain yang juga harus disikapi. Ini mengapa perusahaan Anda wajib memiliki sistem distribusi barang dan pengelolaan yang solid, sehingga operasional tetap dapat berjalan meski staf yang Anda miliki belum benar-benar ahli dan loyal.
Selain Tantangan, Hadir Pula Peluang di Sektor Distribusi Barang yang Dapat Dimanfaatkan sebagai Ladang Keuntungan
Adanya tantangan selalu disertai dengan peluang yang muncul. Setelah menyadari empat tantangan yang hadir dalam poin sebelumnya, Anda juga sebaiknya dapat melihat dengan cermat potensi dan peluang yang muncul seiring berjalannya waktu.
1. Indonesia adalah Pasar yang Besar
Jumlah penduduk yang tinggi dengan tingkat konsumsi yang baik membuat Indonesia menjadi pasar yang besar untuk berbisnis. Tak ayal banyak brand besar yang menjadikan negara ini sebagai pasar utamanya.
Contoh nyata dari hal ini adalah tidak jadinya bos Tesla, Elon Musk, mendirikan pabrik di Indonesia. Alih-alih melihat Indonesia yang memiliki cadangan nikel sebagai material utama pembuatan mobil listrik bergengsi tersebut, ia justru memilih berinvestasi di Malaysia. Hal ini dilansir dari salah satu media online, CNBC Indonesia (pada https://www.cnbcindonesia.com/news/20240519175314-4-539449/elon-musk-berkilah-ogah-investasi-tesla-di-ri-mau-fokus-starlink)
Pertumbuhan kelas menengah yang pesat bersamaan dengan peningkatan penetrasi internet dan smartphone menjadikan hal ini semakin menarik, sebab artinya akses ke pasar bagi pebisnis juga terbuka kian lebar. Bahkan di pedesaan kini masyarakat juga ‘melek’ pada e-commerce, yang artinya semakin membuka lebar pasar yang ada di sini.
2. Adanya Dukungan Pemerintah
Meski memang terdapat regulasi yang cukup kompleks, namun nyatanya pemerintah juga senantiasa memberikan dukungan pada pebisnis dengan pembangunan infrastruktur logistik. Adanya program pelatihan untuk SDM di Indonesia juga turut mendukung peningkatan kualitas keseluruhan bagian distribusi.
Kini dengan perkembangan e-commerce yang semakin besar, pemerintah juga terus membarui regulasi yang berlaku sehingga dapat mengakomodir pebisnis yang ada di sektor tersebut.
3. Adopsi Teknologi Terkini
Teknologi menjadi bagian besar dari percepatan industri yang terjadi. Optimasinya dalam peningkatan efisiensi dan transparansi dilakukan di banyak sektor, termasuk di bagian distribusi.
Selain adanya aplikasi terintegrasi yang mendukung operasional, analisis berbasis big data yang kini dilakukan juga menjadi amunisi lain untuk memperkuat daya saing bisnis yang ada.
4 Strategi Optimalkan Sektor Distribusi Barang ayng Susun Strategi, Amati Pasar, Raih Kesempatannya!
Pengamatan dan riset yang ideal akan memberikan data yang cukup guna menyusun strategi. Untuk menghadapi tantangan dan memaksimalkan peluang pada sektor distribusi barang, maka Anda dapat mencermati poin-poin di bawah ini.
1. Investasi pada Teknologi
Menjadi penting agar bisnis tetap aktual dan tetap relevan, investasi pada teknologi yang tepat akan menjadi solusi banyak tantangan. Misalnya, dengan mengadopsi sistem manajemen transportasi, penggunaan platform e-commerce yang terintegrasi dengan sistem logistik, penerapan solusi last mile delivery yang inovatif, hingga sinkronisasi stok di e-commerce dengan stok yang tersedia di gudang secara real-time.
2. Kolaborasi
Kerja sama yang baik juga idealnya dibentuk dengan bisnis logistik yang ada di pasar. Kemitraan strategis dengan perusahaan logistik lokal dan internasional dapat dibuat, sehingga pengiriman barang dapat dioptimalkan. Tentu, kerja sama ini juga sebaiknya didukung dengan integrasi pada sistem, sehingga dapat meningkatkan visibilitas dan koordinasi dalam urusan tersebut.
3. Pengembangan SDM
Meski memerlukan waktu yang tidak sebentar, tetapi pengembangan SDM di bidang distribusi akan memberikan Anda kekuatan yang solid di masa depan. Anda dapat memulainya dengan melakukan pelatihan yang tepat untuk sistem dan penggunaan teknologi, serta menciptakan lingkungan kerja yang positif agar tingkat turnover dapat ditekan.
4. Bukan Solusi Instan, Utamakan Keberlanjutan
Pada dasarnya setiap hal instan selalu memiliki konsekuensi yang tidak mudah untuk dihadapi. Maka dari itu, jangan ragu melakukan proses yang diperlukan guna mendapatkan solusi jangka panjang dan berkelanjutan.
Anda dapat mulai menggunakan kendaraan ramah lingkungan untuk distribusi barang, mengurangi penggunaan kemasan plastik, hingga penerapan praktek logistik yang efisien untuk mengurangi total emisi yang dihasilkan.
Sekilas tentang Praktek Optimasi Distribusi Barang
Jika melihat pelaku industri yang ada di pasar saat ini, e-commerce yang cukup sukses melakukan hal tersebut mungkin adalah Tokopedia dan Shopee. Dalam waktu singkat, perubahan yang dilakukan pada bagian distribusi barang dapat meningkatkan optimasi pengiriman.
Tracking dengan mudah dapat dilakukan, kemudian kerjasama dibangun dengan perusahaan logistik dengan kelebihannya masing-masing untuk ditawarkan pada pelanggan, hingga proses retur barang yang sistematis.
Tentu saja masih ada satu dan lain hal yang dapat dipertimbangkan. Tapi bayangkan jika Anda dapat memiliki sistem distribusi barang sesolid ini, bukankah akan menjadi upgrade yang signifikan pada bisnis Anda?
Borong Indonesia, Transformasi Solutif untuk Bisnis Distribusi Jangka Panjang
Borong Indonesia memahami kebutuhan bisnis untuk sistem distribusi yang efisien, efektif, dan solid. Ragam produk yang ditawarkan Borong Indonesia akan mengoptimalkan sistem distribusi barang yang Anda miliki melalui satu ekosistem digital dengan integrasi yang baik pada berbagai platform.
Menyikapi tren, dinamika, dan perubahan yang terjadi pada industri, fleksibilitas terukur akan jadi value yang penting untuk selalu dipegang. Tanpa meninggalkan nilai utama bisnis, adaptasi yang Anda lakukan ini akan sangat membantu bisnis tetap relevan sehingga memiliki daya saing yang semakin besar.
Dengan beragam fitur yang telah disusun sedemikian rupa, sistem yang ditawarkan Borong Indonesia akan menjadi opsi solutif untuk berbagai tantangan yang Anda hadapi dalam pengembangan bisnis dan e-commerce. Ajukan demo sekarang juga dengan klik di sini, dan maksimalkan sistem distribusi Anda bersama Borong Indonesia!
