Borong Indonesia

5 Fungsi Penting Distributor untuk Tingkatkan Efisiensi Bisnis

Sumber: Freepik

Distributor adalah seseorang atau perusahaan yang berperan dalam menjual dan mengirimkan barang dan jasa dari produsen ke pelanggan. Peran mendistribusikan barang dari produsen sampai ke tangan pelanggan ini diperlukan oleh banyak industri, seperti elektronik dan farmasi. Seiringnya kemajuan teknologi, pelanggan menginginkan pengiriman barang yang cepat dan tepat waktu. Di sinilah peran distributor yang menjadi lebih penting dalam rantai pasokan.

Kali ini kami akan mengulas lebih jauh mengenai pengertian distributor, jenis-jenisnya, fungsi, tantangan yang dihadapi, serta bagaimana cara mengatasinya dengan tepat. Bagi pelaku bisnis, ulasan ini dapat menjadi acuan lebih mendalam saat akan mempertimbangkan memilih distributor untuk kelancaran bisnis.

Apa Itu Distributor?

Menurut “Supply Chain Management: Strategy, Planning, and Operation” oleh Sunil Chopra dan Peter Meindl, distributor adalah perantara yang memfasilitasi perpindahan produk atau layanan dari produsen atau supplier ke pengecer dan konsumen akhir. Dalam bertugas, distributor biasanya berkolaborasi dengan berbagai produsen dan entitas hilir, bertindak sebagai agen untuk masing-masing produsen, serta menyetujui penjualan produk ke pengecer, value-added resellers (VAR), atau grosir.

Sebagian orang terkadang masih mencampuradukkan antara distributor dan grosir, padahal keduanya sangatlah berbeda. Pedagang grosir umumnya membeli barang dalam jumlah besar dari produsen dan menjualnya ke pengecer. Di sisi lain, distributor mengemban tanggung jawab yang lebih luas, termasuk dalam aspek pemasaran, pergudangan, dan pembiayaan. 

Fungsi Distributor dalam Rantai Pasokan

Dalam menjalankan aktivitas distribusi, distributor memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

1. Penyimpanan dan Manajemen Persediaan

Distributor bertanggung jawab menyimpan produk dalam jumlah besar untuk memastikan ketersediaan barang saat dibutuhkan. Mereka menggunakan strategi manajemen persediaan seperti FIFO (First In, First Out) dan LIFO (Last In, First Out) untuk menjaga efisiensi dan menghindari pemborosan. FIFO memastikan bahwa produk yang pertama kali masuk adalah yang pertama kali keluar, agar barang-barang yang mendekati tanggal kadaluwarsa dapat digunakan dahulu. Di sisi lain, LIFO memastikan bahwa barang terbaru yang masuk adalah yang pertama keluar, ini penting dalam situasi di mana harga produk cenderung naik. 

Stok harus dijaga dengan baik dan tepat guna menjamin pengiriman produk yang tepat waktu ke lokasi tujuan. Jika pengecer memerlukan produk tertentu, distributor harus memiliki stok yang cukup untuk memenuhi pesanan tersebut. Kekurangan stok bisa menyebabkan pengiriman tertunda, kekecewaan pelanggan, dan hilangnya peluang penjualan.

distributor adalah
Sumber: Freepik

2. Pergudangan

Distributor menyediakan fasilitas pergudangan untuk menampung produk yang mereka terima dari produsen. Pergudangan diperlukan untuk menjaga produk tetap aman dan dalam kondisi baik hingga siap dikirim ke pengecer atau konsumen akhir. Selama produk berada di gudang, distributor bertanggung jawab atas segala risiko kerusakan, kadaluwarsa, atau ketidaklayakan produk.

3. Pemrosesan Pesanan dan Pengiriman

Proses pemrosesan pesanan dimulai dari penerimaan pesanan, pengolahan, hingga pengiriman ke pengecer atau konsumen akhir. Distributor harus memastikan setiap pesanan diproses dengan cepat dan akurat untuk menjaga kepuasan pelanggan. Langkah-langkah ini mencakup memeriksa ketersediaan produk yang dipesan, mengemas produk dengan tepat, membuat label pengiriman, dan menjadwalkan pengiriman. Untuk efisiensi biaya, distributor sering melakukan konsolidasi pesanan, yaitu menggabungkan pesanan dari berbagai pengecer dan konsumen ke dalam satu pengiriman. Kecepatan dan ketepatan dalam pemenuhan pesanan menjadi kunci untuk memastikan pelanggan menerima produk tepat waktu.

4. Pemasaran dan Promosi

Selain logistik, distributor juga berperan penting dalam pemasaran produk kepada pengecer dan konsumen. Mereka menggunakan berbagai strategi promosi, termasuk diskon, promosi khusus, dan dukungan pemasaran, untuk meningkatkan penjualan. Distributor berkolaborasi dengan produsen untuk menciptakan materi pemasaran dan mengembangkan program penjualan yang efektif. Mereka juga menggunakan pengetahuan pasar untuk mengidentifikasi peluang baru dan bekerja dengan berbagai saluran penjualan, termasuk toko online dan toko khusus, untuk memperluas jangkauan produk. Dengan dukungan distributor, produsen dapat meningkatkan brand awareness dan jangkauan pasar yang lebih luas.

5. Customer Service

Memberikan layanan pelanggan yang baik adalah salah satu peran utama distributor. Mereka menangani pertanyaan dan keluhan pelanggan, serta mengelola pengembalian produk dan dukungan teknis. Distributor bertindak sebagai penghubung antara produsen dan pelanggan, membantu menyelesaikan masalah produk, dan mengatur pengembalian dana atau penggantian jika diperlukan. Mereka juga menyediakan informasi tentang fitur produk dan jaminan kepada pelanggan. Dukungan pelanggan yang efektif membantu membangun loyalitas dan kepercayaan, yang bermanfaat bagi produsen, pengecer, dan konsumen akhir.

Jenis-Jenis Distributor dan Aktivitasnya

Tergantung pada strategi yang digunakan, aktivitas distribusi bisa sederhana atau rumit. Perusahaan terkadang menggunakan beberapa saluran atau teknik distribusi dalam menyalurkan barang. Berikut ini adalah 5 jenis distributor dalam rantai pasokan.

1. Distributor Langsung

Distributor langsung, juga dikenal sebagai saluran satu tingkat, menerapkan metode sederhana untuk mengirimkan produk langsung ke pelanggan tanpa melalui perantara. Produsen adalah contoh distributor langsung karena mereka sendiri yang mendistribusikan produknya.

Distributor langsung menggunakan beberapa cara untuk memasarkan produk mereka, seperti toko online, toko fisik, penjualan door-to-door, atau langsung dari pabrik. Jenis distribusi produk ini cukup menguntungkan karena membangun kepercayaan pelanggan terhadap merek dan meningkatkan pengalaman pelanggan. 

2. Distributor Tidak Langsung

Distributor tidak langsung, termasuk pedagang grosir, pialang, atau agen, melibatkan pihak ketiga atau bisnis lain yang membeli produk dari produsen untuk kemudian menjualnya ke konsumen. Peran distributor tidak langsung dibutuhkan karena terkadang produsen tidak memiliki sumber daya untuk mendistribusikan produk mereka sendiri. 

Jenis distribusi tidak langsung ini membantu bisnis menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan karena perantara biasanya sudah memiliki hubungan dengan pembeli dan pelanggan. Di samping kelebihannya, ada beberapa kelemahan dari distribusi tidak langsung. Pertama, distribusi Ini mengeluarkan biaya tambahan yang membuat harga produk lebih mahal bagi pelanggan. Selain itu, pengiriman produk bisa menjadi lebih lambat dan produsen tidak memiliki kontrol yang menyeluruh terhadap distribusi.

3. Distributor Eksklusif

Distributor eksklusif mendapatkan hak eksklusif untuk menjual suatu produk di wilayah tertentu selama jangka waktu tertentu. Artinya, mereka memiliki eksklusivitas sebagai satu-satunya pihak yang diizinkan menjual produk tersebut di wilayah tersebut dalam periode yang telah ditentukan.

Produsen dan distributor eksklusif membuat kesepakatan mencakup penetapan harga, pemasaran, dan target penjualan. Sebagai contoh, produsen jam tangan mewah mungkin hanya mengizinkan beberapa toko di wilayah tertentu untuk menjual jam tangannya melalui distributor eksklusif. Ketersediaan yang terbatas ini memberi distributor kontrol penuh atas cara mereka menjual dan mendistribusikan produk tersebut.

4. Distributor Intensif

Dalam model distribusi intensif, tugas distributor adalah mendistribusikan produk ke sebanyak mungkin tempat, berbeda dengan distributor eksklusif. Produsen biasanya menggunakan strategi ini untuk produk yang memiliki permintaan tinggi tetapi dijual dengan harga murah, seperti makanan ringan, minuman, dan barang konsumsi cepat saji (FMCG) lainnya.

Bisnis menggunakan distributor intensif untuk membuat produk mereka lebih dikenal dan mudah diakses oleh pelanggan. Dengan cara ini, perusahaan dapat mengonversi prospek menjadi lebih banyak penjualan dan meningkatkan pangsa pasar bagi produsen.

Tren Masa Depan Distribusi & cara menghadapinya

Sumber: Freepik

Sektor distribusi sedang mengalami transformasi signifikan, didorong oleh kemajuan teknologi dan perubahan ekspektasi pasar.

1. Tren Digitalisasi 

Adopsi teknologi seperti otomatisasi gudang, analitik data, dan platform e-commerce akan terus meningkat. Penggunaan otomatisasi dalam gudang, misalnya, memungkinkan distributor untuk mengelola inventaris dengan lebih efisien, mengurangi kesalahan manusia, dan mempercepat proses pemenuhan pesanan. Analitik data memberikan wawasan mendalam tentang tren pasar dan preferensi pelanggan, memungkinkan distributor untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan strategis. Platform e-commerce juga membantu distributor menjangkau pasar yang lebih luas, mempercepat transaksi, dan meningkatkan pengalaman pelanggan dengan menyediakan layanan yang lebih cepat dan lebih responsif.

2. Model Bisnis Baru 

Distribusi omnichannel dan kolaborasi yang lebih erat antara produsen dan distributor akan menjadi tren yang dominan. Dengan model distribusi omnichannel, konsumen dapat memperoleh produk melalui berbagai saluran distribusi yang terintegrasi, seperti toko fisik, toko online, dan pengiriman langsung dari gudang. Hal ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan bagi pelanggan tetapi juga memungkinkan distributor untuk memaksimalkan penjualan di berbagai platform. Kolaborasi yang lebih erat dengan produsen juga memungkinkan distributor untuk berbagi data dan informasi, meningkatkan koordinasi, dan memastikan ketersediaan produk yang lebih baik.

3. Keberlanjutan (Sustainability)

Praktik berkelanjutan seperti pengurangan limbah kemasan dan optimalisasi rute pengiriman menjadi semakin penting. Dengan meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan, distributor yang mampu mengadopsi praktik berkelanjutan, seperti penggunaan bahan yang ramah lingkungan dan desain kemasan yang efisien, akan memiliki keunggulan kompetitif di pasar. 

Optimalisasi rute pengiriman membantu mengurangi emisi karbon dan biaya bahan bakar, yang tidak hanya menguntungkan lingkungan tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional. Distributor yang memprioritaskan keberlanjutan dapat menarik lebih banyak pelanggan yang peduli lingkungan dan membangun reputasi positif dalam jangka panjang.

Dengan mengadopsi teknologi canggih, menerapkan model bisnis baru, dan berkomitmen pada praktik berkelanjutan, distributor dapat tetap relevan dan kompetitif di pasar yang terus berkembang. Langkah ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional tetapi juga memberikan nilai tambah yang signifikan bagi produsen, pengecer, dan konsumen akhir. Distributor yang mampu beradaptasi dengan tren ini akan berada di posisi yang lebih baik untuk sukses dalam lanskap bisnis yang semakin kompleks dan dinamis.

Borong Indonesia Transformasi Bisnis Distribusi Masa Kini

Borong Indonesia hadir untuk memahami kebutuhan bisnis terhadap sistem distribusi yang efisien, otomatis, dan solid. Berbagai fitur dan layanan yang integrasi dari Borong Indonesia siap membantu mengoptimalkan sistem distribusi barang melalui satu ekosistem digital.

Menghadapi tren, dinamika, dan perubahan dalam industri, fleksibilitas yang terukur akan menjadi nilai penting yang harus dijaga. Tanpa mengabaikan nilai utama bisnis, adaptasi ini akan membantu bisnis tetap relevan dan meningkatkan daya saing. 

Dengan berbagai fitur yang dirancang khusus, sistem yang ditawarkan oleh Borong Indonesia akan menjadi solusi untuk berbagai tantangan dalam pengembangan bisnis dan e-commerce Anda. Ajukan demo personalisasi sekarang dengan klik tautan di sini, dan optimalkan sistem distribusi Anda bersama Borong Indonesia!

Exit mobile version