Borong Indonesia

Strategi Restock Efektif: 4 Metode untuk Stok Barang Selalu Siap

Sumber: Freepik

Salah satu hal penting dalam menjalankan bisnis, baik itu bisnis grosir, toko ritel, atau e-commerce, adalah melakukan pengisian ulang persediaan atau dikenal dengan restock. Proses restock adalah kunci penting untuk membantu bisnis dalam menjaga kelancaran operasional dan memastikan pelanggan selalu mendapatkan produk yang diinginkan.

Untuk memperlancar pengisian kembali stok di gudang, Anda harus mengetahui kapan waktu yang tepat untuk restock, item apa saja yang harus diisi ulang, dan hal yang terpenting adalah bagaimana cara melakukannya. Tanpa adanya restock yang efektif, bisnis dapat mengalami berbagai masalah, termasuk kehabisan stok yang berdampak negatif pada kepuasan pelanggan dan pendapatan perusahaan. 

Artikel kali ini akan membahas tentang pentingnya restock untuk kelancaran bisnis, dampak negatif kehabisan stok, fungsi, dan sistem yang diterapkan untuk mengoptimalkan restock dalam bisnis.

Apa itu Restock?

Restock adalah proses mengisi kembali persediaan barang yang sudah terjual atau digunakan. Proses restock berbeda dengan reorder. Sesuai artinya, reorder merujuk pada proses pemesanan ulang produk sebelum stok habis, sementara restock adalah tindakan nyata mengisi kembali stok yang telah menipis atau habis. Secara umum, siklus restock melibatkan penjualan, pemantauan stok, pemesanan ulang, dan penerimaan barang.

Mengisi ulang persediaan di gudang lebih dari sekadar memesan lebih banyak produk dari pemasok dan menaruhnya di rak. Proses retail fulfillment ini memerlukan alokasi inventaris yang tepat, wawasan tentang permintaan, serta pemahaman terkait waktu tunggu produksi dan lama waktu yang diperlukan untuk menerima dan menyimpan stok. 

Apa Dampak Negatif jika Bisnis Kehabisan Stok?

restock adalah
Sumber: Freepik

Kehabisan stok dapat menimbulkan dampak serius bagi bisnis, terutama dalam hal penjualan. Saat stok habis, pelanggan tidak bisa mendapatkan produk yang mereka cari, yang mengakibatkan hilangnya potensi penjualan dan pelanggan mungkin akan mencari produk di tempat lain, yang menguntungkan para pesaing. Kehilangan penjualan ini berdampak langsung pada menurunnya pendapatan dan keuntungan perusahaan.

Selain itu, kehabisan stok juga berdampak negatif pada kepuasan pelanggan. Ketidaktersediaan produk membuat pelanggan merasa kecewa dan tidak puas dengan layanan yang diberikan. Ketidakpuasan ini seringkali dituangkan dalam review negatif yang dapat merusak reputasi bisnis. Reputasi perusahaan dapat terpengaruh buruk akibat ketidakpuasan pelanggan, yang berdampak jangka panjang pada kelangsungan bisnis.

Dampak lain dari kehabisan stok adalah gangguan operasional. Stok yang tidak memadai bisa menyebabkan keterlambatan dalam proses produksi atau pengiriman produk kepada pelanggan. Untuk mengatasi masalah ini, sering kali diperlukan solusi cepat seperti pengiriman darurat yang meningkatkan biaya operasional. Produktivitas karyawan mungkin juga dapat menurun karena mereka harus bekerja lebih keras untuk mengatasi masalah kekurangan stok.

Oleh karena itu, penting bagi setiap pelaku bisnis untuk memiliki sistem restock yang efektif guna menghindari dampak negatif ini serta memastikan kelancaran operasional dan kepuasan pelanggan. Lalu, seperti apa sistem restock yang tepat untuk mendukung kelancaran bisnis? Simak pembahasannya pada bagian berikut ini.

Sistem & Metode Pengisian Ulang Stok Barang yang Tepat

Kemampuan mengisi kembali stok untuk memenuhi permintaan dan menjaga biaya operasional tetap hemat, memerlukan strategi yang matang. Sebagai aturan umum, semakin banyak metode penyetokan ulang yang didasarkan pada data, maka akan semakin baik. Namun selain data, cara untuk menerapkan metode restock yang tepat, dapat didasarkan pada sumber daya dan kebutuhan brand Anda. 

1. Metode Penyetokan Ulang Persediaan Secara Berkala (Periodic)

Ritel mengisi kembali stok pada periode waktu tertentu secara berkala, seperti bulanan atau tahunan. Metode ini paling mudah diterapkan pada bisnis kecil dengan volume pesanan rendah. Meskipun metode ini mudah diterapkan, Namun, ritel yang mengandalkan metode ini mungkin mengalami kesulitan dalam menghadapi perubahan kondisi bisnis. 

Kurangnya pelacakan inventaris secara real-time, membuat pelaku bisnis sulit untuk mengambil keputusan tepat waktu saat data stok tidak ter-update. Misalnya pengecer alat tuis mungkin hanya mencatat stoknya setiap 6 bulan sekali dan baru mengisi kembali barang-barang yang hampir habis. Apabila sewaktu-waktu terjadi lonjakan permintaan kertas, maka stok barang belum tersedia sebelum waktunya restock. Kondisi kekurangan stok ini tentu merugikan ritel dan juga pelanggan. 

Sumber: Freepik

2. Metode Penyetokan Ulang Reorder

Jika bisnis Anda memiliki banyak produk yang pergerakannya cepat, strategi top-off atau metode “pengisian ulang saat sepi” mungkin lebih cocok. Metode ini menjaga perputaran barang yang tinggi selalu tersedia pada saat permintaan tinggi. Dalam metode ini, retailer mengisi kembali stok dari gudang ke ritel setiap kali terjadi penurunan permintaan, sehingga saat pesanan tinggi, ritel dapat cepat langsung memenuhi permintaan.

3. Metode Penyetokan Ulang Berbasis Keuntungan

Dengan metode penyetokan ulang berbasis keuntungan, keputusan untuk mengisi ulang produk difokuskan pada barang-barang yang paling menguntung. Jika analisis inventaris menunjukkan bahwa barang tertentu paling laris dan menghasilkan keuntungan lebih besar, maka stoknya akan selalu dijaga cukup di gudang. Agar metode ini berhasil, retailer perlu dilakukan pelacakan profit penjualan secara rutin dan memastikan stok selalu aman.

4. Metode Penyetokan Ulang Berdasarkan Permintaan

Jumlah stok yang diisi ulang ini mengacu pada prediksi permintaan di masa depan. Agar dapat memenuhi pesanan sehari-hari dan mengatasi fluktuasi permintaan yang mungkin terjadi, pengecer disarankan untuk menjaga tingkat cadangan stok yang sehat, tidak kelebihan maupun kekurangan. Cara Ini membantu mengurangi risiko kehabisan stok jika terjadi lonjakan permintaan secara tiba-tiba.

Stok Aman, Kelola dengan Software Manajemen Inventaris Terbaik

Dalam upaya memperlancar manajemen inventori dan proses restock bisnis di era serba digital ini, menggunakan software manajemen inventaris dapat menjadi solusi terbaik. Software ini memungkinkan pelaku bisnis untuk melakukan pelacakan stok secara real-time, memprediksi permintaan dengan lebih akurat, dan mengelola restock dengan lebih efisien. Dengan demikian, bisnis dapat menghindari kehabisan stok, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan menjaga kelancaran operasional.

Borong Direct dari Borong Indonesia membantu Anda dalam mengatur stok di gudang dengan mudah, real time, otomatis, dan akurat. Hanya dalam satu ekosistem digital, Anda bisa mengakses data inventori dengan mudah, sehingga pesanan dan pengiriman menjadi optimal. Sederhana, praktis, dan fitur lengkap dalam satu tempat, membantu Anda kapan pun dapat meng-update informasi terkini terkait penjualan, cek stok, dan performa bisnis. 

Borong Direct menjadi platform multiguna yang dapat menyediakan e-commerce, sistem manajemen distribusi, dan sistem reseller ke omnichannel dengan webPOS yang secara praktis akan memudahkan Anda dalam pengelolaan bisnis. Segera ajukan demo gratis di sini atau berkonsultasi terlebih dahulu dengan spesialis kami. Pilih layanan solid dan sistem yang terintegrasi untuk bisnis Anda, mari melesat tinggi bersama Borong Indonesia!

Exit mobile version