Site icon Borong Indonesia

Strategi Pemasaran 4P di Era Digital: Adaptasi dan Inovasi

Strategi pemasaran 4P

Sumber: mdjaff via freepik.com

Perkembangan teknologi dan optimasinya sekarang ini membawa banyak perubahan pada bisnis, salah satunya di sektor pemasaran. Pertanyaan sederhana kemudian muncul untuk kalangan marketer, apakah strategi pemasaran 4P masih relevan jika diterapkan di era kekinian?

Pertanyaan ini tentu bukan tanpa dasar, sebab pada kenyataannya sudah terdapat pula formula baru seperti  strategi pemasaran 7P. Dengan variabel yang lebih rinci, strategi ini disebut sebagai ekspansi dari strategi pemasaran sebelumnya.

Apakah kemudian dapat diartikan strategi pemasaran 4P masih relevan, hanya saja diperlukan penyesuaian di satu dan lain hal? Lebih lanjut, mari bedah konteks ini satu per satu supaya ditemukan insight berguna untuk bisnis Anda.

Baca juga: Optimasi Sales Force di Industri Modern, Pahami Lebih Jauh!

Penggunaan Strategi Pemasaran 4P

Sumber: rawpixel.com via freepik.com

Ditemukan oleh E. Jerome McCarthy pada tahun 1960 lalu, secara faktual strategi ini telah ada dan terus berkembang selama lebih dari enam dekade. Awalnya, strategi tersebut ditujukan untuk menentukan penawaran produk dan strategi pemasaran yang tepat agar dapat meningkatkan angka penjualan.

Era yang ada pada saat strategi ini muncul dan kondisi kekinian memiliki perbedaan yang sangat besar, khususnya di bidang perkembangan teknologi dan informasi. Seperti yang diketahui bersama, pada tahun ‘60-an, tidak terdapat arus informasi yang demikian cepat dan berskala global seperti sekarang.

Strategi pemasaran 4P kemudian harus diadaptasi sedemikian rupa agar relevan dengan apa yang diperlukan pemasaran sekarang ini, dan tetap memberikan efek positif yang diharapkan pada bisnis yang dikelolanya.

Penerapannya di Era Digital

Sumber: rawpixel.com via freepik.com

Ekspansi konsep yang diwujudkan dalam model strategi pemasaran 7P sejatinya masih mendasarkan konsep pada model strategi pemasaran 4P. Maka penting untuk Anda sebagai pebisnis di era kekinian memahami penjelasan masing-masing poin strategi ini, sehingga dapat diterapkan dengan optimal dan memberikan hasil maksimal.

1. Product

P yang pertama adalah product, yang menjadi dasar atas semua strategi dan cara penjualan di sebuah bisnis. Pengembangan produk yang inovatif, relevan, dan bernilai tambah bagi pelanggan di era digital semakin penting karena pasar akan lebih mudah memperhatikan jenis seperti ini.

Orientasi pelanggan yang lebih fokus kemudian menghasilkan proses pengembangan produk yang berbasis pada pengalaman pasar, berdasarkan feedback yang diberikan, sehingga produk terasa lebih personal. Tidak jarang bisnis juga menawarkan kustomisasi dan proses co-creation, sehingga membuat pelanggan terlibat lebih jauh dengan produk yang akan dibelinya.

Anda dapat melihat beberapa perusahaan mulai menerapkan model fleksibel ini demi menjalin hubungan baik dengan pelanggan. Misalnya perusahaan furniture yang menyediakan kustomisasi, dan banyak contoh lainnya.

2. Price

Pertarungan harga merupakan hal klasik yang tidak akan pernah berhenti terjadi. Selain mengacu pada kompetitor, teknologi digital juga memegang porsi besar dalam pertimbangan penentuan harga. Banyak kanal yang kemudian dapat digunakan untuk menetapkan harga ideal sebuah produk, tanpa harus menjadi beban untuk bisnis secara praktis.

Model dynamic pricing misalnya, kemudian competitive pricing, hingga psychological pricing, semua dapat menjadi alternatif dan opsi sesuai dengan profil dari pasar yang ingin dituju. Jadi bisnis yang Anda miliki tidak sekedar mempertimbangkan harga produksi dan variabel pasti yang sejak dulu sudah ada, tapi juga variabel kekinian yang dibawa oleh perkembangan.

Contoh sederhana dapat dilihat pada promosi produk online, yang selalu dijual dengan potongan harga besar. Sebagai pengusaha, Anda paham benar bahwa penetapan harga produk ini telah diperhitungkan, dan diskon 50% yang ditawarkan tentu sudah melewati banyak tahapan pertimbangan agar tetap mendatangkan keuntungan bagi bisnis.

Baca juga: Pentingnya Memilih Aplikasi Sales Lapangan yang Tepat untuk Bisnis Anda

3. Place

Pada konteks era dahulu, place pada strategi pemasaran 4P akan merujuk pada tempat berjualan. Namun sekarang ini, place merujuk pada saluran distribusi yang tepat, yang harus digunakan dengan pertimbangan pasar yang dituju.

Penentuan ‘tempat’ berjualan akan membawa dampak besar pada capaian yang diperoleh, karena masing-masing ‘pasar’ memiliki karakteristiknya masing-masing. Ketika ditentukan dengan pertimbangan matang maka produk akan secara alami menemukan pelanggan yang tepat, dan berkembang seiring berjalannya waktu.

Misalnya saja, Anda tidak akan dengan mudah menemukan pengembang properti kelas atas memasarkan produknya di media sosial. Jika terdapat konten terkait, maka sifatnya hanya peningkatan awareness saja dan bukan pada transaksi yang terjadi antara pengembang dan calon pembeli. Meski tidak bisa dipungkiri media sosial tetap menjadi ladang leads yang potensial bagi segala jenis produk.

4. Promotion

Terakhir dalam strategi pemasaran 4P adalah promotion. Terjadinya perubahan tools pada poin ini terasa demikian signifikan. Media konvensional yang tadinya menjadi alat utama tergeser dengan media elektronik dan media sosial, yang jangkauannya benar-benar luas.

Optimasi social media marketing, kemudian search engine optimization, search engine marketing, email marketing, influencer marketing, hingga affiliate marketing menjadi senjata-senjata baru untuk pemasar guna menyampaikan produknya kepada pelanggan. Kecenderungan personalisasi pada setiap materi pemasaran yang diberikan nyata membawa dampak positif berupa leads yang besar.

Untuk contoh di poin keempat ini Anda dapat melihat dengan mudah ragam jenis konten yang kini digunakan di media online. Bukan berarti penggunaan media konvensional sudah dikesampingkan, namun pesan lebih tajam terasa difokuskan pada sektor media online karena dirasa dapat menjangkau pasar dengan karakter yang lebih sesuai dengan segmentasi produk.

4 Tantangan dan 4 Peluang

Sumber: rawpixel.com via freepik.com

Penerapan strategi pemasaran 4P di era digital bukan berarti tanpa tantangan, pasalnya dinamika yang terjadi secara terus menerus mengharuskan pemasaran dan pebisnis, dalam hal ini Anda, untuk dapat beradaptasi dan memprediksi tren yang berkembang.

Terdapat masing-masing empat poin tantangan dan peluang yang wajib dipahami oleh pebisnis.

Tantangan

Peluang

Baca juga: Strategi Field Sales Efektif untuk Meningkatkan Penjualan di Era Digital 

Bukan berarti tidak lagi menjadi strategi pemasaran yang jitu, namun penerapan dan analisis pada strategi pemasaran 4P harus dilakukan dengan lebih teliti. Pasalnya semakin banyak variabel yang harus dipertimbangkan, agar output dan keputusan yang diambil dari sisi bisnis lebih baik dari waktu ke waktu.

Dalam rangka mengoptimalkan perkembangan teknologi dan informasi yang sekarang ini ada, Anda juga sebaiknya mulai mempertimbangkan adaptasi pada teknologi agar penerapan strategi pemasaran 4P berhasil baik. Pada optimasi kinerja salesman, Anda dapat menggunakan layanan dari Borong Indonesia, yakni Borong Field Sales App atau Borong FSA. Layanan ini akan memberikan kemudahan pada Anda atau sales manager untuk memantau kinerja salesman secara real-time saat kunjungan klien yang menjadikannya lebih produktif dalam mencapai target penjualan. Rasakan langsung pengalaman solutif dari Borong Field Sales App  untuk bisnis Anda dengan mengajukan jadwal demo di sini!

Exit mobile version