Borong Indonesia

Warehouse Logistik: Komponen, Proses, dan Teknologi yang Digunakan

Sumber: Freepik

Sebagian dari Anda mungkin penasaran dengan warehouse logistik, dan mengapa  ini dianggap berbeda dengan jenis gudang lainnya. Warehouse logistik merupakan sebuah fasilitas penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan barang atau produk sebelum didistribusikan ke tujuan akhir. Di dalam warehouse logistik, barang-barang akan diorganisir, dikelola, dan diproses, termasuk penerimaan, penyimpanan, pengemasan ulang, dan pengiriman.

Lantas, apa perbedaan warehouse logistik dengan jenis gudang lainnya?

Perbedaan utama antara warehouse logistik dan gudang penyimpanan biasa terletak pada fungsi dan kompleksitas operasionalnya. Selain untuk penyimpanan, warehouse logistik juga berfungsi untuk memproses, mengelola, serta mendistribusikan barang. Warehouse ini menjadi bagian integral dari rantai pasokan dan digunakan untuk mendukung kegiatan logistik, seperti pengelolaan inventaris, pengemasan ulang, pemrosesan pesanan, dan pengiriman ke berbagai tujuan.

Sedangkan gudang penyimpanan biasa, fokus utamanya adalah menyimpan barang dalam jangka waktu tertentu tanpa banyak aktivitas tambahan. Biasanya, gudang jenis ini hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara tanpa aktivitas logistik yang kompleks.

Pada dasarnya, warehouse logistik dirancang untuk mendukung aktivitas logistik dan rantai pasokan secara efisien, sementara gudang penyimpanan biasa hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang dengan aktivitas yang lebih sederhana. Mari simak penjelasan lebih lengkap mengenai warehouse logistik berikut ini.

Komponen Utama Warehouse Logistik

warehouse logistik
Sumber: Freepik

Warehouse logistik memiliki beberapa komponen utama yang mendukung operasionalnya agar dapat berjalan efisien dan efektif. Berikut ini adalah komponen-komponen utama dari warehouse logistik yang perlu Anda pahami:

1. Area Penerimaan (Receiving Area)

2. Area Penyimpanan (Storage Area)

3. Area Pengambilan dan Pengemasan (Picking and Packing Area)

4. Area Pengiriman (Shipping Area)

5. Area Kantor dan Administrasi

Komponen-komponen utama warehouse logistik berfungsi untuk mengoptimalkan penerimaan, penyimpanan, pengelolaan, serta pengiriman barang dengan efisien. Hal ini mencakup penggunaan teknologi canggih, manajemen inventaris yang ketat, dan pengelolaan operasional yang terstruktur untuk mendukung rantai pasokan dan logistik yang lebih baik.

Baca juga: 3 Opsi Strategi Distribusi dan Pertimbangan dalam Pemilihannya

Proses Utama dalam Warehouse Logistik

Sumber: Freepik

Proses utama dalam warehouse logistik, yaitu serangkaian aktivitas yang memastikan aliran barang dari penerimaan hingga pengiriman berjalan efisien dan tepat waktu. Proses-proses utama yang berlangsung di warehouse logistik bisa Anda simak melalui ulasan di bawah ini:

1. Penerimaan Barang (Receiving)

2. Penyimpanan Barang (Storage)

3. Pengambilan dan Pengemasan (Picking and Packing)

4. Pengiriman Barang (Shipping)

Proses utama dalam warehouse logistik melibatkan penerimaan, penyimpanan, pengambilan, pengemasan, pengiriman, serta pengelolaan inventaris dan retur. Setiap proses dirancang untuk memastikan efisiensi operasional dan akurasi, serta mendukung pengiriman barang secara tepat waktu sesuai kebutuhan rantai pasokan.

Baca juga: 5 Kesalahan Umum Pengelolaan Safety Stock Perusahaan

Teknologi yang Digunakan dalam Warehouse Logistik

Sumber: Freepik

Warehouse logistik menggunakan berbagai macam teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan produktivitas. Teknologi ini tentunya dapat membantu dalam setiap tahap operasional, dari penerimaan barang hingga pengiriman. Berikut ini adalah beberapa dari banyaknya teknologi yang ada, dalam warehouse logistik:

1. Sistem Manajemen Gudang (Warehouse Management System/WMS)

Ini adalah perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola operasi gudang secara keseluruhan, mulai dari penerimaan barang, penyimpanan, hingga pengiriman. Fungsinya adalah:

Manfaat dari software ini, yaitu meningkatkan visibilitas inventaris, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan efisiensi operasional.

2. Barcode dan Barcode Scanner

Sistem barcode digunakan untuk memberi kode unik pada barang, yang kemudian dapat dipindai menggunakan barcode scanner. Fungsinya adalah:

Teknologi ini memberikan manfaat bagi bisnis, seperti meningkatkan akurasi dalam inventarisasi dan mempercepat proses pengambilan serta pengiriman barang.

3. Radio Frequency Identification (RFID)

RFID adalah teknologi berbasis gelombang radio yang digunakan untuk mengidentifikasi dan melacak barang secara otomatis menggunakan tag RFID. Fungsi utamanya adalah:

Teknologi ini bermanfaat untuk mempercepat proses pelacakan dan mengurangi ketergantungan pada input manual.

4. Sistem Pengambilan Otomatis (Automated Storage and Retrieval Systems/AS-RS)

Ini adalah sistem otomatis yang digunakan untuk menyimpan dan mengambil barang dari lokasi penyimpanan tanpa intervensi manusia. Fungsinya adalah:

Teknologi ini memungkinkan Anda dapat menghemat ruang penyimpanan, mempercepat proses pengambilan barang, dan mengurangi tenaga kerja manual.

5. Sistem Conveyor (Conveyor Belt Systems)

Sistem ini digunakan untuk memindahkan barang dari satu area ke area lain di dalam warehouse. Fungsi utamanya, yaitu:

Sistem ini mampu mengurangi waktu dan tenaga yang diperlukan untuk memindahkan barang secara manual, meningkatkan throughput barang.

Baca juga: Panduan Membuat Sistem Kode Barang yang Efektif dan Efisien

Sekarang adalah saat yang tepat untuk mempertimbangkan implementasi WMS dalam operasi bisnis Anda. Borong Direct dari Borong Indonesia akan membantu Anda dalam mengatur stok di gudang dengan mudah, real-time, otomatis, dan akurat.

Dengan Borong Direct, mengakses data inventori dapat dilakukan dengan mudah hanya melalui satu platform, sehingga pesanan dan pengiriman menjadi optimal. Silakan konsultasikan kebutuhan bisnis Anda dan nikmati layanan demo personalisasi gratis.

Exit mobile version