7 Strategi Klasifikasi Produk untuk Efisiensi Operasional

Table of Contents

Selama Anda menjalankan bisnis, sudahkah Anda memahami secara mendalam tentang klasifikasi produk yang ada? Istilah ini awam di ranah pemasaran untuk membantu pebisnis dalam rangka mengkategorikan produk berdasarkan acuan yang jelas.

Pengelompokan ini akan sangat berguna tidak hanya untuk urusan penyimpanan saja, tetapi juga dalam aktivitas pemasaran seperti membuat iklan dan materi promosi. Dengan memahami klasifikasi produk, Anda akan lebih memahami poin apa yang menarik untuk diangkat, dan perspektif apa yang digunakan pasar dalam melihat jenis produk tersebut.

Secara umum, pemahaman pada klasifikasi produk akan membawa dampak positif pada urusan gudang, pemasaran, penjualan, hingga pengadaan barang atau jasa. Dengan demikian Anda akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis tanpa harus ada pemborosan dalam bentuk apapun karena kesalahan identifikasi produk yang ada.

Lebih lanjut, berikut tujuh acuan utama yang dapat digunakan untuk mengelompokkan produk berdasarkan berbagai perspektif.

Baca Juga: 5 Fungsi Penting Distributor Untuk Tingkatkan Efisiensi Bisnis

1. Klasifikasi Berdasarkan Fungsi

Klasifikasi produk
Sumber: wirestock via freepik.com 

Klasifikasi pertama adalah produk berdasarkan fungsinya. Produk dengan pengelompokan ini akan mengacu pada kegunaan dan tujuan penggunaan produk tersebut untuk aktivitas perusahaan secara umum.

Pengelompokan ini misalnya produk elektronik, kemudian produk fashion, produk makanan, dan lain sebagainya. Pemahaman pada klasifikasi ini membantu perusahaan dalam melakukan pendataan, manajemen inventaris, perencanaan produksi, hingga sampai pada ranah pemasaran yang dilakukan.

Semakin dalam Anda memahami kelompok ini, maka hal di atas akan sangat terbantu sehingga gerak perusahaan semakin efektif.

2. Klasifikasi Produk Berdasarkan Bahan Baku

Klasifikasi produk
Sumber: EyeEm via freepik.com 

Klasifikasi produk yang kedua adalah berdasarkan pada material utama yang digunakan di dalam sebuah produk. Pengelompokan ini akan melihat wujud fisik dan material penyusun sebuah produk, sehingga memudahkan proses pengelompokan dan treatment yang diberikan selama produk digunakan.

Beberapa contoh produk berdasarkan bahan baku adalah produk berbahan kayu, produk berbahan logam, produk berbahan plastik, hingga produk tekstil. Masing-masing memerlukan perlakuan yang berbeda dan spesifik agar dapat dikelola dengan baik dan membawa manfaat sesuai rencana awal.

Manfaat pengelompokan produk berdasarkan bahan baku adalah memudahkan bisnis untuk memilih supplier dan vendor sebagai pemasok, perencanaan produksi yang lebih baik, dan pengendalian kualitas produk. Di sisi lain juga akan memudahkan proses perawatan selama di penyimpanan.

3. Klasifikasi Berdasarkan Harga

Klasifikasi produk
Sumber: fxquadro via freepik.com 

Seperti namanya, pengelompokan produk ini akan mengacu pada rentang harga jual yang disematkan pada masing-masing produk. Pengelompokan berdasarkan harga jual akan banyak berkaitan dengan proses produksi, bahan baku, dan segmentasi pasar yang menjadi sasaran perusahaan.

Misalnya pengelompokan ini dapat dibagi menjadi produk premium dengan harga yang sangat tingg, produk menengah dengan harga yang menengah, dan produk ekonomis dengan harga lebih terjangkau. Ada pula klasifikasi lain yang mungkin muncul, seperti produk sangat mewah dengan harga yang sangat lebih tinggi.

Manfaat dasarnya adalah perusahaan akan terbantu dalam memudahkan penentuan strategi harga, segmentasi pasar produk, dan strategi promosi yang dilakukan sebab setiap segmen pasar menuntut treatment berbeda agar pesan dapat disampaikan dengan baik.

4. Klasifikasi Produk Berdasarkan Siklus Hidup

Klasifikasi produk
Sumber: leungchopan via freepik.com 

Produk juga dapat dikelompokkan berdasarkan siklus hidupnya. Siklus hidup produk atau product life cycle merupakan sebuah proses alami yang dialami produk seiring berjalannya waktu. Konsep ini menggambarkan tahapan dari produk pertama masuk ke pasar, mengalami kejayaan, kemudian mengalami penurunan atau stabilitas penjualan.

Klasifikasi yang ada di poin ini misalnya produk baru, kemudian produk pertumbuhan yang mulai dikenal publik dan mendapatkan angka penjualan progresif, produk matang yang mulai mendapatkan pelanggan loyal yang melakukan pembelian berulang, dan produk penurunan yang mulai tidak diminati pasar karena adanya produk baru.

Manfaat pengelompokan produk ini akan membantu bisnis dalam mengambil keputusan terkait pengembangan produk, apakah harus diteruskan dengan inovasi, dilakukan seperti yang direncanakan sebelumnya, atau mulai dikurangi untuk pengembangan produk baru. Pada dasarnya akan banyak berkaitan dengan strategi pemasaran, catatan penjualan, dan urusan pengembangan produk.

5. Klasifikasi Berdasarkan Saluran Distribusi

Klasifikasi produk
Sumber: freepik via freepik.com 

Kelima adalah pengelompokan produk berdasarkan cara penjualannya ke konsumen. . Klasifikasi ini dilakukan untuk mengelompokkan produk dengan melihat proses distribusinya, terkait dengan pengelolaan kanal distribusi oleh perusahaan dan optimasinya.

Contoh nyata yang dapat dilihat adalah kategori produk yang dijual secara langsung, produk yang dijual melalui distributor, atau produk yang dijual secara online.

Dari pengelompokan ini perusahaan dapat memperoleh kemudahan untuk mengelola saluran distribusi yang digunakan saat ini, perencanaan logistik yang lebih efektif, dan analisis penjualan di masing-masing kanal yang dimiliki saat ini.

6. Klasifikasi Berdasarkan Tingkat Permintaan

Klasifikasi produk
Sumber: freepik via freepik.com 

Pengelompokan in akan didasarkan pada tingkat popularitas atau penjualannya. Idealnya semakin produk yang semakin dikenal berarti semakin populer, dan akan turut berpengaruh pada tingkat permintaan pasar yang muncul. Meski ada pula kemungkinan permintaan justru datang untuk produk yang kurang populer, tetapi memiliki pengguna loyal.

Contoh dari pengelompokan ini antara lain adalah produk unggulan untuk sepanjang waktu, produk musiman yang populer di waktu tertentu, dan produk lambat yang cenderung memiliki popularitas atau penjualan stabil sepanjang waktu.

Manfaat dari pengelompokan ini akan terasa dalam urusan perencanaan produksi, manajemen inventaris dan gudang, serta penyusunan dan eksekusi strategi promosi yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan produk.

7. Klasifikasi Berdasarkan Risiko yang Ada

Klasifikasi produk
Sumber: pvproduction via freepik.com 

Klasifikasi produk berdasarkan risiko mengacu pada bahaya atau potensi kerugian yang dapat ditimbulkan sebuah produk. Hal ini mempertimbangkan daya tahan produk, nilai produk, risiko pengiriman, dan beberapa poin lain yang membuat profil risiko produk tersebut.

Misalnya saja produk berbahaya karena mengandung bahan kimia atau benda tajam, produk mudah rusak karena memiliki struktur yang ringkih, produk bernilai tinggi karena value yang dimilikinya, hingga produk yang rawan dicuri.

Profil pengelompokan ini akan banyak membantu bisnis Anda dalam hal manajemen gudang dan penyimpanan, penanganan selama masa produksi hingga pengiriman, dan pemilihan metode distribusi yang aman untuk digunakan.

Baca Juga: Pentingnya Inventory Control Dalam Meningkatkan Efisiensi Dan Profitabilitas Bisnis 

Klasifikasi produk yang dijelaskan di atas dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Mulai dari urusan distribusi, manajemen produksi, pemilihan vendor, hingga segmentasi pasar yang diperlukan oleh bisnis. Tentu secara praktis Anda perlu melakukan analisis lebih jauh, agar klasifikasi yang digunakan benar-benar bermanfaat untuk bisnis secara umum dan dapat berdampak baik untuk kegiatan operasional yang dilakukan.

Setelah memahami beberapa klasifikasi produk yang dijelaskan di atas, kini Anda memiliki insight lebih baik yang dapat digunakan untuk melakukan pengelompokan secara akurat. Guna membantu optimasi pengelompokan yang dilakukan ini Anda juga dapat menggunakan layanan yang disediakan Borong Indonesia, seperti Borong Direct. Borong Direct akan membantu Anda dalam penyelenggaraan e-commerce, sistem manajemen distribusi, dan sistem reseller ke omnichannel dengan web POS yang solid. 

Dengan demikian monitoring pada setiap kanal penjualan dapat dilakukan dengan maksimal, dan menghasilkan data akurat sepanjang waktu. Untuk mencoba layanan Borong Indonesia, Anda dapat mengajukan jadwal demo sekarang juga. Semoga bermanfaat, dan mari berkembang bersama Borong Indonesia!

Share:
Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts