Marginal Cost: Komponen, Cara Menghitung, dan Penggunaannya dalam Pengambilan Keputusan Bisnis

Apa yang dimaksud dengan marginal cost? Marginal cost merupakan biaya tambahan yang dikeluarkan untuk memproduksi satu unit tambahan dari suatu barang atau layanan jasa. Konsep ini sangat penting dalam ekonomi, karena dapat membantu perusahaan maupun perorangan untuk menentukan apakah menghasilkan unit tambahan akan menguntungkan atau tidak.

Dalam bisnis, marginal cost alias biaya marjinal adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi satu unit tambahan dari suatu produk atau layanan. Pemahaman mengenai biaya marjinal ini sangat penting karena akan membantu perusahaan dalam menentukan harga jual, mengevaluasi efisiensi produksi, hingga membuat keputusan strategis.

Perlu dipahami bahwa marginal cost ini berbeda dengan average cost. Keduanya merupakan konsep penting dalam ekonomi dan manajemen biaya. Jika marginal cost adalah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk memproduksi satu unit tambahan dari suatu barang atau layanan jasa, lain halnya dengan average cost

Ini adalah total biaya produksi yang dibagi dengan jumlah total unit yang diproduksi, mencakup biaya tetap dan biaya variabel. Average cost ini digunakan untuk memahami biaya rata-rata per unit produksi, serta membantu dalam pengambilan keputusan harga jangka panjang. Berbeda dengan  marginal cost yang digunakan untuk membantu  dalam pengambilan keputusan produksi jangka pendek.

Lantas, apa saja komponen biaya marjinal dan bagaimana cara menghitungnya?

Komponen Marginal Cost

marginal cost
Sumber: Freepik

Marginal cost terdiri dari beberapa komponen utama yang berhubungan erat dengan biaya produksi tambahan untuk satu unit tambahan dari barang atau layanan jasa. Berikut ini adalah komponen-komponen utama marginal cost:

1. Biaya Bahan Baku

Biaya yang dikeluarkan untuk bahan-bahan yang langsung digunakan dalam proses produksi barang tambahan. Contohnya, jika perusahaan memproduksi sepatu, maka biaya kulit, sol, dan bahan lainnya yang diperlukan untuk satu pasang sepatu tambahan.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya upah yang dibayarkan kepada para pekerja yang secara langsung terlibat di dalam proses produksi barang tambahan. Contohnya adalah upah per jam pekerja yang membuat sepatu tambahan.

3. Biaya Energi dan Utilitas

Biaya listrik, gas, air, dan utilitas lainnya yang digunakan selama proses produksi. Contohnya adalah biaya listrik tambahan untuk mengoperasikan mesin selama produksi sepatu tambahan.

4. Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin

Biaya tambahan yang mungkin timbul akibat pemakaian mesin untuk memproduksi unit tambahan. Contohnya adalah biaya untuk perawatan rutin atau perbaikan kecil pada mesin produksi saat digunakan lebih intensif.

5. Biaya Overhead Variabel Lainnya

Biaya overhead yang bervariasi dengan tingkat produksi (selain biaya tenaga kerja dan bahan baku). Contohnya adalah biaya kemasan tambahan atau biaya pengiriman barang tambahan.

6. Biaya Distribusi dan Pemasaran Tambahan

Biaya yang berhubungan dengan proses distribusi dan pemasaran unit tambahan yang diproduksi. Contohnya adalah biaya transportasi untuk mengirimkan sepatu tambahan ke pengecer atau biaya iklan tambahan untuk mempromosikan produk baru.

Baca juga: Memahami Laporan Keuangan Perusahaan untuk Investor Pemula

Cara Menghitung Marginal Cost

marginal cost
Sumber: Freepik

Langkah-langkah menghitung biaya marjinal adalah sebagai berikut:

  • Pertama, identifikasi total biaya sebelum perubahan produksi. Artinya, Anda perlu menentukan total biaya produksi sebelum jumlah produksi ditingkatkan. Total biaya ini termasuk juga biaya tetap dan biaya variabel.
  • Kemudian, tentukan total biaya produksi setelah jumlah produksi ditingkatkan dengan satu unit tambahan.
  • Setelah itu, Anda bisa kurangkan total biaya sebelum perubahan produksi dari total biaya setelah perubahan produksi untuk mendapatkan perubahan total biaya.
  • Langkah selanjutnya, tentukan perubahan dalam jumlah unit yang diproduksi. 

Supaya lebih mudah memahaminya, Anda bisa perhatikan contoh perhitungan marginal cost di bawah ini.

Contoh Perhitungan Marginal Cost

Misalkan perusahaan Anda memproduksi 1000 unit barang dengan total biaya sebagai berikut:

  • Biaya bahan baku: Rp100.000.000
  • Biaya tenaga kerja langsung: Rp50.000.000
  • Biaya energi dan utilitas: Rp10.000.000
  • Biaya pemeliharaan mesin: Rp5.000.000
  • Biaya overhead variabel lainnya: Rp10.000.000

Total biaya untuk 1000 unit adalah sebesar Rp175.000.000. Jika perusahaan Anda ingin memproduksi 1001 unit, dengan biaya tambahan untuk unit ke-1001:

  • Biaya bahan baku: Rp100.000
  • Biaya tenaga kerja langsung: Rp50.000
  • Biaya energi dan utilitas: Rp10.000
  • Biaya pemeliharaan mesin: Rp5.000
  • Biaya overhead variabel lainnya: Rp10.000

Maka, total biaya tambahan untuk satu unit tambahan adalah sebesar Rp175.000. Itu artinya, biaya marjinal untuk unit ke-1001 adalah Rp175.000.

Dengan menghitung komponen-komponen ini, maka perusahaan Anda dapat menentukan apakah memproduksi unit tambahan tersebut akan menguntungkan atau tidak berdasarkan biaya tambahan yang dikeluarkan.

Baca juga: 9 Ide Promo Penjualan Menarik, Omzet dan Laba Bisnis Meroket!

Penggunaan Marginal Cost dalam Pengambilan Keputusan

marginal cost
Sumber: Freepik

Perusahaan Anda dapat menggunakan biaya marjinal untuk menetapkan harga jual yang memastikan keuntungan. Jika harga jual lebih tinggi dari biaya marjinal, maka produksi unit tambahan tentunya akan menguntungkan. Dengan mengetahui biaya marjinal, perusahaan Anda juga dapat memutuskan apakah akan meningkatkan produksi atau tidak berdasarkan biaya tambahan yang akan dikeluarkan. Selain itu, biaya marjinal juga akan membantu perusahaan Anda dalam mengevaluasi efisiensi operasional dan mencari cara untuk mengurangi biaya variabel.

Baca juga: Cara Menentukan Harga Jual Produk: Panduan Lengkap

Menjalankan bisnis kini lebih mudah dengan platform terlengkap untuk mendukung aktivitas penjualan, baik secara online dan tatap muka agar mendapatkan pengalaman penjualan B2B yang terbaik. Dalam hal ini, Anda bisa memilih Borong Direct yang merupakan platform terintegrasi, memungkinkan Anda dapat memantau seluruh aktivitas bisnis dalam satu platform terpadu.

Menariknya lagi, Borong Direct adalah platform B2B yang menyediakan data dan informasi yang presisi untuk mendorong keputusan yang cepat dan tepat. Bahkan, Anda tidak perlu melakukan upgrade dan maintenance system karena sistem berbasis cloud. Apa pun jenis bisnis yang tengah Anda jalankan, Borong memiliki fitur fleksibel yang bisa digunakan secara keseluruhan maupun terpisah. Segera hubungi tim kami untuk mendapatkan kesempatan demo personalisasi platform Borong!

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts