Metode inventory adalah teknik atau strategi yang digunakan oleh bisnis untuk mencatat dan mengelola persediaan barang yang dimiliki. Setiap metode inventory memiliki cara yang berbeda dalam menentukan nilai stok, jumlah stok yang tersedia, serta alur keluar-masuk barang.
Dalam bisnis, metode inventory menjadi penting karena dapat membantu perusahaan dalam menjaga keseimbangan antara permintaan pelanggan dan ketersediaan stok secara efisien.
Metode inventory yang tepat dapat berdampak besar pada banyak aspek manajemen bisnis, di antaranya adalah pengelolaan stok dan efisiensi operasional. Selain itu, metode inventory juga berpengaruh pada nilai persediaan yang dilaporkan di neraca dan biaya barang yang dijual di laporan laba rugi.
Artikel ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai berbagai metode inventory yang umum digunakan dalam bisnis, seperti FIFO (First In, First Out), LIFO (Last In, First Out), dan metode Average Cost. Simak terus ulasan di bawah ini sampai akhir!
Strategi dan Pendekatan dalam Metode Inventory
Dalam manajemen inventori, berbagai strategi dan pendekatan bisa digunakan untuk menjaga keseimbangan antara persediaan yang optimal dan kebutuhan operasional. Di bawah ini adalah beberapa metode dan strategi utama yang sering digunakan dalam pengelolaan inventori:
1. Analisis Permintaan dan Supply Chain
- Mengukur Permintaan Pasar: Memahami tingkat permintaan pasar sangat penting dalam menentukan metode inventory yang optimal. Permintaan yang tinggi pada waktu tertentu, memerlukan pengelolaan stok yang ketat agar bisa memenuhi permintaan tanpa overstock.
- Sinkronisasi dengan Supply Chain: Agar metode inventory lebih efektif, maka integrasi dengan strategi supply chain sangat penting. Metode inventory yang baik seharusnya sejalan dengan proses supply chain yang mendukung aliran barang secara efisien dan sesuai kebutuhan pasar.
2. Penyesuaian dengan Jenis Produk
- Produk Cepat Kedaluwarsa (FEFO): Produk dengan umur simpan pendek, seperti makanan dan obat-obatan, cocok menggunakan metode FEFO (First-Expired, First-Out). Dengan strategi ini, produk yang mendekati tanggal kedaluwarsa akan diprioritaskan untuk dikeluarkan terlebih dahulu.
- Produk dengan Nilai Tinggi (FIFO/LIFO): Produk yang nilainya tinggi dan berfluktuasi, seperti bahan mentah industri, sering dikelola menggunakan FIFO (First-In, First-Out) atau LIFO (Last-In, First-Out). Metode yang digunakan tergantung pada tujuan bisnis. FIFO biasanya cocok untuk menjaga stabilitas persediaan, sedangkan LIFO berguna dalam kondisi inflasi.
3. Optimasi Biaya dan Kinerja
- Pengurangan Biaya Operasional: Metode inventory yang tepat juga dapat mengurangi biaya penyimpanan, pengelolaan, dan risiko penyusutan stok. Dengan begitu, biaya operasional dapat dihemat secara keseluruhan.
- Peningkatan Kinerja Laporan Keuangan: Metode inventory juga memiliki implikasi pada laporan keuangan, di mana metode yang efektif membantu meningkatkan laba kotor dan menciptakan nilai persediaan akhir yang akurat.
Baca juga: 5 Tantangan Penggunaan Software Inventory Management dalam Bisnis
Perbandingan Berbagai Metode Inventory
Berikut ini adalah perbandingan berbagai metode inventory yang perlu dipahami:
1. FIFO (First-In, First-Out)
- Konteks Aplikasi: FIFO ini paling cocok untuk bisnis ritel dan industri yang menangani produk yang tidak mudah rusak dan bernilai stabil.
- Dampak pada Keuangan: Metode FIFO akan menghasilkan laba kotor yang lebih tinggi dan memberikan nilai persediaan akhir yang mencerminkan harga pasar terkini.
2. LIFO (Last-In, First-Out)
- Penggunaan dalam Kondisi Inflasi: Dalam kondisi inflasi, LIFO akan menghasilkan laba kotor yang lebih rendah, yang menguntungkan untuk penghematan pajak.
- Kompleksitas Implementasi: Penerapan LIFO ini memerlukan pencatatan yang teliti dan bisa lebih sulit untuk diimplementasikan dibanding metode lain.
3. Average Cost (Rata-Rata Tertimbang)
- Stabilitas Nilai Persediaan: Metode ini akan menstabilkan nilai persediaan pada laporan keuangan, mengurangi dampak fluktuasi harga.
- Kesesuaian dengan Industri: Industri yang memiliki variabilitas harga tinggi, seperti manufaktur, cenderung mendapatkan manfaat dari stabilitas yang ditawarkan oleh metode yang satu ini.
4. FEFO (First-Expired, First-Out)
- Penerapan dalam Industri FMCG: Metode FEFO ini sangat penting untuk produk dalam industri FMCG yang memerlukan kesegaran, seperti makanan dan farmasi.
- Sistem Pelacakan yang Diperlukan: FEFO membutuhkan teknologi pelacakan yang canggih untuk memantau umur produk dan mengatur distribusi produk yang tepat.
Baca juga: Perbedaan Supplier dan Distributor, Dua Pihak Penting dalam Supply Chain
Faktor-Faktor Penentu dalam Memilih Metode Inventory
Dalam memilih metode inventory, ada beberapa faktor utama yang perlu dipertimbangkan agar metode yang dipilih sesuai dengan kebutuhan bisnis dan tujuan keuangan perusahaan. Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan Bisnis dan Karakteristik Produk
Jenis produk yang dimiliki bisnis akan berpengaruh pada metode inventory yang paling efektif. Misalnya, produk dengan masa simpan terbatas lebih cocok dengan metode FIFO untuk memastikan barang pertama masuk adalah barang pertama yang dijual, sehingga mencegah penurunan kualitas atau kedaluwarsa. Sementara itu, untuk produk yang tahan lama, metode LIFO atau Average Cost mungkin lebih sesuai.
Sementara itu, bisnis dengan fokus utama pada efisiensi operasional mungkin memilih metode yang memberikan fleksibilitas lebih besar dalam manajemen stok, seperti metode Average Cost, yang menghitung harga rata-rata per unit. Di sisi lain, jika bisnis ingin mengoptimalkan kewajiban pajak, maka metode LIFO dapat digunakan, terutama dalam periode inflasi, untuk mengurangi laba yang dilaporkan dan pajak yang harus dibayar.
2. Regulasi dan Standar Akuntansi
Metode inventory yang dipilih juga harus sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di wilayah atau negara bisnis beroperasi. Kepatuhan pada standar akuntansi ini sangat penting agar laporan keuangan sesuai dengan regulasi dan dapat diaudit dengan benar.
Setiap metode inventory memiliki dampak berbeda pada laporan keuangan, dan secara tidak langsung pada kewajiban pajak perusahaan. Metode LIFO, misalnya, dalam kondisi inflasi, dapat menurunkan laba kena pajak karena biaya barang yang dijual lebih tinggi, yang pada akhirnya akan mengurangi beban pajak. Namun, regulasi pajak setempat mungkin memiliki batasan atau ketentuan khusus terkait metode inventory, sehingga bisnis harus mempertimbangkan implikasi ini secara cermat.
Baca juga: Tingkatkan Kinerja Bisnis dengan 4 Poin Penting dalam Inventory Days
Pemilihan metode inventory yang tepat sangat krusial karena bisa berdampak pada efisiensi operasional dan hasil finansial bisnis. Metode yang sesuai akan membantu bisnis Anda dalam mengelola biaya, meningkatkan akurasi laporan keuangan, dan menyesuaikan strategi dengan kebutuhan supply chain dan permintaan pasar.
Pastikan Anda melakukan evaluasi ulang strategi inventory Anda untuk memastikan metode yang digunakan sudah optimal sesuai kebutuhan. Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli, guna mendapatkan solusi terbaik bagi bisnis Anda.
Borong Direct siap untuk membantu Anda dalam memilih dan mengoptimalkan metode inventory yang tepat untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis Anda. Jadwalkan demo personalisasi Borong sekarang, klik di sini!