Out of Stock adalah Peluang? Ini Cara Memanfaatkannya untuk Meningkatkan Penjualan

Sering kali, kondisi out of stock dianggap sebagai masalah yang harus segera diatasi. Produk habis, pelanggan kecewa, dan penjualan pun menurun. Namun, tahukah Anda bahwa out of stock sebenarnya bisa menjadi peluang emas untuk meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan?

Bagaimana caranya? Mari simak artikel ini karena akan membahas secara mendalam mengenai out of stock, mulai dari definisi, penyebab, hingga strategi pemasaran yang efektif untuk mengubah kondisi ini menjadi keuntungan bagi bisnis Anda.

Memahami Out of Stock

Menurut Cambridge Dictionary, out of stock adalah situasi di mana produk atau sekelompok produk tertentu tidak tersedia untuk pembelian ketika pelanggan ingin membelinya. Out of stock secara sederhana berarti suatu produk tidak tersedia di gudang atau toko. Kondisi ini bisa bersifat sementara, misalnya karena permintaan yang melonjak tiba-tiba, atau permanen, atau produk tersebut sudah dihentikan produksinya.

Permasalahan out of stock dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Penelitian dari National Bureau of Economic Research menunjukkan bahwa pada Mei 2020, frekuensi kekosongan stok di Amerika Serikat telah meningkat menjadi lebih dari 35% — lebih dari dua kali lipat dari tingkat sebelum pandemi sebesar 14%. Out of stock adalah permasalahan bisnis yang dapat terjadi di seluruh dunia dan jika terus dibiarkan akan sangat merugikan pertumbuhan bisnis. Kekosongan stok dapat terjadi karena berbagai alasan, di antaranya:

1. Permintaan yang Berlebihan

Out of stock dapat terjadi ketika permintaan lebih besar dari pasokan untuk produk tertentu. Kemampuan untuk melacak permintaan dan tren serta kemampuan untuk mengisi kembali stok dengan cepat dapat membantu bisnis mencegah kekosongan stok akibat permintaan yang berlebihan.

2. Masalah Logistik dan Transportasi

Masalah logistik dan transportasi dapat menyebabkan out of stock jika barang tertunda atau hilang dalam pengiriman. Ini dapat terjadi karena masalah seperti perencanaan yang buruk, penundaan transportasi, penutupan jalan, bencana alam, atau kejadian tak terduga.

Masalah logistik dan transportasi juga dapat mengakibatkan kerusakan pada stok, membuatnya tidak layak untuk dijual. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa stok diangkut secara efisien dan efektif sesuai dengan apa yang dibutuhkan pelanggan.

3. Masalah dengan Supplier

Kekosongan stok dapat terjadi karena masalah terkait supplier (pemasok), termasuk ketidakmampuan untuk mengirimkan barang tepat waktu, kualitas barang yang buruk, atau supplier menolak menerima pesanan.

Ini dapat terjadi karena beberapa alasan, seperti supplier mengalami kebangkrutan, masalah produksi, atau perubahan dalam strategi bisnis supplier. Untuk mencegahnya, Anda perlu mempertahankan hubungan yang kuat dengan supplier agar dapat memastikan mereka untuk mengirimkan barang tepat waktu.

4. Masalah Produksi

Masalah produksi dapat menyebabkan kekosongan stok jika barang tidak diproduksi tepat waktu, atau jika kualitas barang tidak cukup untuk dijual. Ini dapat terjadi karena masalah seperti kerusakan mesin, pemadaman listrik, kekurangan bahan baku, atau penundaan produksi.

Memastikan bahwa proses produksi efisien dan andal dapat membantu mencegah kekosongan stok. Ini dapat melibatkan investasi dalam peralatan baru, meningkatkan proses produksi, dan memiliki rencana kontingensi untuk menangani kejadian tak terduga.

Baca juga: Alasan Inventory Turnover Penting untuk Kesehatan Bisnis Anda

5. Manajemen Stok yang Buruk

Studi telah menunjukkan bahwa sekitar 70-75% kekosongan stok disebabkan oleh praktik pemesanan dan pengisian kembali yang buruk. Karena manajemen stok yang buruk, sulit untuk menyeimbangkan pasokan dan permintaan, serta mengoptimalkan proses distribusi stok. Akibatnya, perusahaan tidak memiliki cukup stok untuk memenuhi permintaan pelanggan.

Out of stock dapat terjadi karena manajemen stok yang buruk, seperti tidak melacak tingkat inventaris dengan akurat, tidak memesan kembali produk tepat waktu, atau memiliki sistem pemesanan yang tidak efisien. Manajemen stok yang efektif sangat penting untuk mencegah kekosongan stok yang membantu memastikan pasokan berdasarkan permintaan.

6. Kejadian Tidak Terduga

Kejadian tidak terduga dapat menyebabkan out of stock jika bisnis tidak siap untuk merespons kejadian tersebut. Beberapa kejadian yang patut diwaspadai, seperti bencana alam (misalnya, badai, gempa bumi), pandemi, kerusuhan politik, atau kejadian lain yang mengganggu operasi bisnis normal. Masalah ini dapat diatasi dengan membuat perencanaan berkelanjutan untuk menghadapi kejadian tidak terduga.

7. Kurangnya Ruang Gudang

Kurangnya ruang gudang dapat menyebabkan perusahaan tidak dapat menyimpan cukup stok untuk memenuhi permintaan pelanggan. Ini dapat terjadi ketika perusahaan memperluas operasionalnya dengan cepat dan menerima permintaan yang banyak, tetapi tidak memiliki perencanaan dan manajemen ruang yang memadai.

Pebisnis harus memastikan sudah memiliki ruang gudang yang memadai untuk menyimpan stok guna memenuhi permintaan. Jika diperlukan Anda bisa menyewa ruang gudang tambahan, memperluas ruang yang sudah ada, atau berinvestasi dalam solusi penyimpanan yang lebih efisien.

Dampak Negatif Out of Stock

Out of stock adalah permasalahan yang sering terjadi dalam bisnis distribusi, dan memiliki dampak negatif yang signifikan, seperti:

  • Kehilangan Penjualan: Pelanggan yang tidak dapat membeli produk yang diinginkan akan mencari alternatif lain.
  • Penurunan Kepuasan Pelanggan: Pelanggan yang sering mengalami kekurangan stok mungkin mulai kehilangan loyalitas terhadap merek.
  • Kerusakan Reputasi Merek: Kondisi out of stock berulang dapat merusak citra merek dan kepercayaan pelanggan.

Baca juga: Strategi Restock Efektif: 4 Metode untuk Stok Barang Selalu Siap

Mengubah Out of Stock Menjadi Peluang

Meskipun memiliki dampak negatif, out of stock sebenarnya bisa menjadi peluang untuk meningkatkan bisnis Anda. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat Anda terapkan ke dalam pengelolaan stok Anda:

1. Membangun Antisipasi

  • Umumkan tanggal ketersediaan: Out of stock adalah sesuatu hal yang terkadang sulit diprediksi. Coba untuk menginformasikan kepada pelanggan kapan produk akan tersedia kembali.
  • Buat daftar tunggu (waiting list): Coba mengajak pelanggan Anda untuk mendaftar dan menerima notifikasi saat produk tersedia.
  • Berikan teaser: Buat pelanggan penasaran dengan memberikan bocoran tentang produk baru yang akan datang.

2. Meningkatkan Brand Awareness

  • Kampanye media sosial: Buat konten menarik seputar produk yang out of stock untuk meningkatkan engagement.
  • Kontes dan giveaway: Jangan lupa mengajak pelanggan berpartisipasi dalam kontes untuk memenangkan hadiah, seperti produk gratis, diskon spesial, atau hadiah lainnya.
  • Kolaborasi dengan influencer: Manfaatkan influencer untuk mempromosikan produk Anda.

3. Memperkuat Hubungan Pelanggan

  • Komunikasi yang baik: Berikan informasi yang jelas dan jujur kepada pelanggan mengenai ketersediaan produk.
  • Tawarkan kompensasi: Berikan diskon atau hadiah khusus sebagai bentuk permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
  • Layanan pelanggan (customer experience) yang responsif: Tanggapi pertanyaan dan keluhan pelanggan dengan cepat dan profesional.

4. Mendorong Penjualan Produk Lain

  • Cross-selling: Sarankan produk lain yang serupa atau komplementer dengan produk yang out of stock.
  • Upselling: Tawarkan produk dengan fitur yang lebih lengkap atau harga yang lebih tinggi.

5. Mengumpulkan Data Pelanggan

  • Daftar tunggu: Manfaatkan daftar tunggu untuk mengumpulkan alamat email dan data demografis pelanggan.
  • Survei: Lakukan survei untuk mengetahui alasan pelanggan tertarik dengan produk yang out of stock.

Baca juga: Stock Replenishment: Strategi Optimalkan Persediaan & Penjualan

FAQ seputar Out of Stock

  • Bagaimana cara mencegah out of stock? Out of stock adalah masalah stok yang dapat Anda cegah dengan melakukan perencanaan persediaan yang baik, memantau tren permintaan, dan memiliki sistem peringatan dini untuk stok yang rendah.
  • Apa saja metrik yang perlu diukur untuk mengevaluasi efektivitas strategi pemasaran out of stock? Anda dapat mengukur tingkat konversi, jumlah pelanggan baru, tingkat keterlibatan di media sosial, dan nilai rata-rata pesanan.
  • Apa saja kesalahan yang harus dihindari dalam memanfaatkan out of stock? Hindari memberikan informasi yang salah atau menyesatkan kepada pelanggan, jangan terlalu sering membuat janji yang tidak dapat ditepati, dan jangan mengabaikan keluhan pelanggan.

Jadikan Out of Stock sebagai Peluang dengan Borong Direct

Out of stock adalah masalah yang sering dihadapi oleh para pelaku bisnis, terutama distributor, retailer, dan wholesaler. Namun dengan strategi yang tepat, kondisi ini justru bisa menjadi peluang untuk meningkatkan penjualan, loyalitas pelanggan, dan kesadaran merek. Kuncinya adalah bagaimana Anda mengubah situasi negatif menjadi positif dengan memberikan nilai tambah kepada pelanggan.

Anda dapat mengubah out of stock menjadi peluang dengan menggunakan Borong Direct. Dengan Borong Direct, Anda dapat mengelola ribuan SKU dan stok dengan mudah dan transparan melalui satu dashboard yang terintegrasi dengan berbagai sistem. Selain itu, Anda dapat berkoordinasi dengan supplier Anda untuk memastikan kelancaran proses distribusi. 

Tertarik untuk mencobanya? Anda bisa langsung menjadwalkan demo dengan salah satu spesialis kami melalui link ini, dan dapatkan kesempatan mencoba produk kami secara gratis.

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts