Remarketing untuk E-commerce: Meningkatkan Penjualan dan Retensi Pelanggan

Apakah Anda pernah kehilangan pelanggan potensial yang sudah mengunjungi situs e-commerce Anda? Jika iya, itu artinya remarketing bisa menjadi solusi untuk membawa mereka kembali dan meningkatkan penjualan.

Remarketing menjadi salah satu strategi penting dalam pemasaran e-commerce karena memungkinkan perusahaan untuk menjangkau kembali pelanggan yang telah menunjukkan minat terhadap produk atau layanan mereka. 

Simak terus ulasan di bawah ini karena akan dibagikan panduan lengkap tentang remarketing untuk e-commerce, termasuk strategi dan taktiknya. 

Pentingnya Remarketing dalam Strategi Pemasaran E-commerce

remarketing
Sumber: Freepik

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa remarketing sangat penting dalam strategi pemasaran e-commerce:

1. Meningkatkan Konversi

Remarketing memungkinkan Anda untuk menargetkan pelanggan yang sudah mengunjungi situs web Anda atau menunjukkan minat pada produk tertentu. Pelanggan ini lebih mungkin untuk melakukan pembelian dibandingkan dengan pelanggan baru karena mereka sudah punya ketertarikan awal.

Banyak pelanggan yang meninggalkan keranjang belanja tanpa menyelesaikan pembelian, jadi remarketing Anda dapat mengingatkan mereka tentang barang-barang yang tertinggal di keranjang mereka dan mendorong mereka untuk menyelesaikan pembelian.

2. Membangun Kesadaran Merek

Menampilkan iklan berulang kali kepada pelanggan yang telah mengunjungi situs Anda, dapat meningkatkan kesadaran merek dan menjaga merek Anda di pikiran mereka. Selain itu, remarketing juga memungkinkan Anda untuk memperkuat pesan pemasaran dengan menampilkan iklan yang konsisten dan relevan kepada audiens yang sudah mengenal merek Anda.

3. Personalisasi Pengalaman Pelanggan

Anda dapat menampilkan iklan yang disesuaikan berdasarkan perilaku pelanggan, seperti halaman yang mereka kunjungi ataupun produk yang mereka lihat. Personalisasi ini akan membuat iklan lebih relevan dan menarik bagi pelanggan. Kemudian, Anda juga bisa menawarkan diskon atau promosi khusus kepada pelanggan yang sudah menunjukkan minat untuk mendorong mereka melakukan pembelian.

4. Mengoptimalkan Pengeluaran Iklan

Remarketing sering kali lebih hemat biaya jika dibandingkan dengan kampanye pemasaran tradisional, karena Anda menargetkan audiens yang sudah tertarik dengan produk Anda. Tentu saja, hal ini akan meningkatkan ROI (Return on Investment) dari anggaran iklan Anda.

Selain itu, menargetkan ulang audiens yang lebih mungkin untuk berkonversi juga memungkinkan Anda dapat mengurangi pengeluaran iklan yang tidak efektif dan meningkatkan efisiensi kampanye pemasaran.

5. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan

Remarketing tidak hanya membantu dalam mendapatkan pelanggan baru saja, akan tetapi juga dalam mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan mengingatkan mereka tentang produk baru atau penawaran khusus. Dengan menargetkan pelanggan yang telah melakukan pembelian sebelumnya, maka Anda dapat mendorong mereka untuk melakukan pembelian ulang dan meningkatkan nilai umur pelanggan (customer lifetime value).

Baca juga: 8 Strategi Penjualan yang Efektif dan Meningkatkan Omzet

Jenis-Jenis Remarketing untuk E-commerce

remarketing
Sumber: Freepik

Ada beberapa jenis remarketing yang bisa digunakan dalam strategi E-commerce untuk meningkatkan konversi dan retensi pelanggan. Berikut ini adalah beberapa jenis remarketing paling umum yang perlu Anda ketahui:

1. Remarketing Berbasis Piksel

Remarketing berbasis piksel adalah strategi pemasaran yang melibatkan penggunaan kode pelacakan (piksel) untuk menargetkan kembali pengunjung situs web dengan iklan khusus pada saat mereka menjelajahi internet.

Dengan menggunakan remarketing berbasis piksel ini, maka e-commerce dapat secara efektif menargetkan kembali pengunjung situs web yang belum melakukan pembelian, meningkatkan konversi, dan memaksimalkan ROI dari kampanye iklan mereka. Contoh platform yang mendukung remarketing berbasis piksel adalah Google Ads dan Facebook Ads.

2. Remarketing Berbasis Daftar

Remarketing berbasis daftar adalah strategi pemasaran yang menggunakan daftar pelanggan atau data kontak yang telah dikumpulkan sebelumnya untuk menargetkan kembali audiens dengan iklan khusus. Dengan menggunakan daftar pelanggan yang sudah ada, maka Anda menargetkan audiens yang telah menunjukkan minat pada produk atau layanan Anda, meningkatkan kemungkinan konversi. Contoh platform yang mendukung remarketing berbasis daftar ini adalah email marketing tools dan platform CRM.

3. Remarketing Dinamis

Remarketing dinamis adalah strategi pemasaran yang menggunakan data perilaku pengunjung situs web untuk menampilkan iklan yang dipersonalisasi berdasarkan produk/layanan yang mereka lihat. Ini merupakan bentuk remarketing yang sangat efektif karena menargetkan kembali pengunjung dengan konten yang relevan dan menarik, sehingga akan meningkatkan peluang konversi. 

Remarketing dinamis lebih efisien dalam penggunaan anggaran iklan karena menargetkan audiens yang sudah menunjukkan minat pada produk, sehingga meningkatkan ROI dari kampanye iklan. Contoh platform yang mendukung remarketing dinamis adalah Google Ads dan Facebook Ads.

Baca juga: Laporan Penjualan: Senjata Ampuh untuk Menganalisis Kinerja

Strategi Remarketing Paling Efektif untuk E-commerce

remarketing
Sumber: Freepik

Beberapa strategi remarketing yang efektif untuk e-commerce di bawah ini wajib Anda perhatikan.

1. Segmentasi Audiens

Targetkan pelanggan yang telah melihat produk tertentu tetapi tidak melakukan pembelian, lalu tampilkan iklan yang menampilkan produk tersebut dengan penawaran khusus atau diskon. Kemudian, buat kampanye khusus untuk pelanggan yang meninggalkan keranjang belanja. Anda juga bisa menawarkan insentif seperti diskon atau pengiriman gratis untuk mendorong mereka menyelesaikan pembelian.

Targetkan pelanggan yang sudah pernah membeli untuk mendorong pembelian ulang, dengan cara menampilkan produk terkait atau penawaran khusus yang relevan dengan pembelian mereka sebelumnya.

2. Personalisasi Iklan

Gunakan iklan dinamis yang menampilkan produk yang dilihat atau ditinggalkan oleh pelanggan di keranjang belanja mereka. Hal ini akan membuat iklan lebih relevan dan menarik. Kemudian, sesuaikan pesan iklan dengan perilaku pelanggan. Misalnya, jika seorang pelanggan mencari produk tertentu, Anda bisa menampilkan iklan yang menyoroti fitur dan manfaat produk tersebut.

3. Penggunaan Berbagai Platform

Gunakan Google Display Network untuk menampilkan iklan remarketing di berbagai situs website yang dikunjungi oleh pelanggan, karena hal ini akan membantu menjangkau audiens yang lebih luas. Selain itu, manfaatkan platform seperti Facebook, Instagram, dan Twitter untuk menjalankan kampanye remarketing. Ingat, media sosial memiliki data pengguna yang kaya yang dapat digunakan untuk menargetkan audiens dengan sangat tepat.

Di sisi lain, kirim email yang dipersonalisasi kepada pelanggan yang meninggalkan keranjang belanja mereka atau melihat produk tertentu. Gunakan email untuk mengingatkan mereka soal produk yang mereka minati dan tawarkan insentif untuk mendorong pembelian.

4. Penawaran Khusus dan Insentif

Coba tawarkan diskon khusus atau kupon kepada pelanggan yang tidak menyelesaikan pembelian mereka. Insentif ini akan membantu mengatasi keraguan mereka dan mendorong mereka untuk membeli. Selain itu, Anda juga bisa memberikan penawaran pengiriman gratis untuk pelanggan yang meninggalkan keranjang belanja mereka. Hal ini juga bisa menjadi motivasi kuat untuk menyelesaikan pembelian.

5. Frekuensi dan Pengaturan Durasi

Aturlah frekuensi iklan agar tidak terlalu sering muncul sehingga mengganggu pelanggan, tetapi cukup sering untuk mengingatkan mereka tentang produk Anda. Tentukan juga berapa lama pelanggan akan melihat iklan remarketing Anda setelah mereka mengunjungi situs web Anda. Durasi ini bisa bervariasi tergantung pada siklus pembelian produk.

6. Analisis dan Optimasi

Tips berikutnya, gunakan alat analitik untuk melacak kinerja kampanye remarketing Anda. Analisis matrik seperti CTR (Click-Through Rate), konversi, dan ROI untuk memahami efektivitas iklan Anda. Kemudian, lakukan pengujian A/B pada berbagai elemen iklan seperti desain, pesan, dan penawaran untuk menentukan kombinasi yang paling efektif.

Berdasarkan hasil analisis, pastikan Anda terus mengoptimalkan kampanye remarketing Anda. Ubahlah strategi berdasarkan data yang Anda peroleh untuk meningkatkan kinerja kampanye.

7. Menggabungkan dengan Strategi Pemasaran Lain

Anda juga bisa mengkombinasikan remarketing dengan strategi SEO dan konten marketing untuk menarik pengunjung baru dan mempertahankan yang sudah ada. Menggunakan influencer untuk mempromosikan produk juga bisa jadi pilihan yang tepat. Remarketing dapat menargetkan audiens yang terlibat dengan konten influencer tersebut untuk memperkuat pesan pemasaran.

Baca juga: Up selling atau Cross-selling: Mana yang Lebih Tepat untuk Bisnis?

Dengan menerapkan strategi-strategi ini, tentunya E-commerce dapat memaksimalkan efektivitas kampanye remarketing mereka, meningkatkan konversi, dan mengoptimalkan pengeluaran iklan.

Supaya lebih mudah dalam menerapkan strategi remarketing untuk e-commerce, Anda memerlukan bantuan platform khusus. Borong Direct, akan membantu Anda memberikan pengalaman pemesanan online yang nyaman dan modern. Jika Anda menggunakan Borong Direct, para pelanggan akan memiliki akses ke harga dan promosi khusus untuk mereka, katalog digital yang menarik, dan ketersediaan produk yang beraneka ragam. Dengan begitu, para pelanggan akan lebih mudah dalam melakukan pemesanan di mana saja dan kapan saja.

Dapatkan informasi lebih lanjut seputar fitur-fitur dan keunggulan Borong, jadwalkan demo gratis sekarang!

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts