Sales Funnel: Tahapan dan Strategi Optimasinya untuk Meningkatkan Penjualan

Table of Contents

Sales funnel merupakan sebuah konsep yang sangat penting dalam strategi pemasaran. Pasalnya, strategi pemasaran yang satu ini dapat membantu bisnis mengelola, mengukur, dan meningkatkan proses penjualan mereka. Sales funnel yang juga dikenal dengan istilah corong penjualan adalah model yang menggambarkan perjalanan yang dilalui oleh calon pelanggan dari tahap awal mengenal produk atau layanan hingga akhirnya melakukan pembelian. Model ini akan membantu bisnis memahami dan mengelola proses penjualan dengan lebih efektif. 

Nama funnel alias corong digunakan karena banyaknya prospek di tahap awal (atas corong) yang secara bertahap berkurang hingga hanya sebagian kecil yang akhirnya melakukan pembelian (bawah corong). Kira-kira, kenapa sales funnel ini penting?

Sales funnel akan membantu Anda dalam mengidentifikasi area untuk perbaikan dan mengoptimalkan strategi untuk meningkatkan konversi. Selain itu, strategi ini juga akan membantu Anda dalam mengelola prospek dengan lebih efektif, memastikan bahwa mereka diberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat. Bahkan, sales funnel memungkinkan pemasaran lebih tepat sasaran dengan menyesuaikan pesan dan konten berdasarkan tahap perjalanan pelanggan.

Jika Anda bisa memanfaatkan sales funnel, maka bisnis dapat mengelola proses penjualan dengan lebih efisien, meningkatkan efektivitas strategi pemasaran, dan akhirnya dapat meningkatkan jumlah pelanggan yang melakukan pembelian.

Tahapan Sales Funnel dan Strategi Pemasaran yang Relevan

sales funnel
Sumber: Freepik

Berikut ini adalah tahapan sales funnel yang perlu diperhatikan:

1. Tahap Kesadaran (Awareness)

Tujuan dari tahap ini adalah menarik perhatian calon pelanggan dan memperkenalkan produk/jasa. Strategi yang bisa digunakan yaitu content marketing, SEO, social media marketing, dan iklan berbayar.

2. Tahap Ketertarikan (Interest)

Tahap ini bertujuan untuk meningkatkan minat calon pelanggan terhadap produk/jasa. Anda bisa menggunakan strategi email marketing, webinar, ebook, atau whitepaper.

3. Tahap Pertimbangan (Consideration/Evaluation):

Tujuan dari tahap ini adalah membantu calon pelanggan mengevaluasi produk/jasa dan membandingkannya dengan kompetitor. Gunakan strategi demo produk, studi kasus, testimonial, serta ulasan pelanggan.

4. Tahap Keputusan (Decision)

Pada tahap ini, tujuannya adalah mendorong calon pelanggan untuk melakukan pembelian. Strategi yang bisa digunakan yaitu penawaran khusus, diskon, uji coba gratis, dan konsultasi gratis.

5. Tahap Aksi (Action/Purchase)

Pada tahap terakhir, tujuannya adalah menyelesaikan transaksi dan mengubah calon pelanggan menjadi pelanggan. Anda bisa menggunakan strategi proses checkout yang mudah, opsi pembayaran yang beragam, hingga program loyalitas.

Baca juga: Katalog Digital: Solusi Meningkatkan Penjualan dan Efisiensi Bisnis

Cara Mengoptimalkan Sales Funnel

sales funnel
Sumber: Freepik

Mengoptimalkan sales funnel berarti Anda perlu meningkatkan efektivitas setiap tahap dalam funnel untuk memastikan lebih banyak prospek yang akhirnya melakukan pembelian. Berikut ini adalah beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk mengoptimalkan setiap tahap dalam sales funnel. Perhatikan baik-baik!

  • Identifikasi kebocoran (leaks) pada setiap tahap sales funnel.
  • Analisis data dan metrik untuk mengukur kinerja sales funnel.
  • Uji dan optimalkan strategi pemasaran pada setiap tahap.
  • Gunakan sistem otomatisasi pemasaran untuk meningkatkan efisiensi.
  • Personalisasikan pengalaman pelanggan untuk meningkatkan konversi.

Baca juga: Optimasi Sales Force di Industri Modern, Pahami Lebih Jauh!

Kesalahan Umum dalam Sales Funnel dan Cara Menanganinya

sales funnel
Sumber: Freepik

Mengelola sales funnel dengan efektif juga memerlukan perhatian pada detail dan kesadaran akan potensi kesalahan yang dapat mengurangi efektivitasnya. Ada beberapa kesalahan umum dalam sales funnel dan cara menanganinya yang perlu Anda perhatikan:

1. Kurangnya Pemahaman tentang Target Audiens

  • Kesalahan: Tidak memahami siapa target audiens dan apa kebutuhan serta masalah mereka.
  • Cara Menangani: Lakukan penelitian pasar untuk memahami demografi, kebutuhan, serta preferensi audiens Anda. Lalu, buat persona pelanggan yang rinci untuk memandu strategi pemasaran Anda.

2. Konten yang Tidak Relevan

  • Kesalahan: Menyajikan konten yang tidak relevan atau tidak menarik bagi prospek di setiap tahap funnel.
  • Cara Menangani: Segmentasikan audiens dan sesuaikan konten dengan kebutuhan dan tahap perjalanan mereka. Lalu, gunakan data untuk mempersonalisasi konten dan komunikasi Anda.

3. Tidak Mengukur dan Menganalisis Data

  • Kesalahan: Tidak mengukur serta menganalisis data dari setiap tahap funnel untuk memahami performa dan membuat penyesuaian.
  • Cara Menangani: Tetapkan KPI dan ukur metrik penting seperti rasio konversi, bounce rate, serta waktu di halaman. Selain itu, gunakan alat analitik seperti Google Analytics untuk melacak performa funnel dan mengambil tindakan berdasarkan data.

4. Mengabaikan Follow-Up

  • Kesalahan: Tidak melakukan follow-up atau tindak lanjut yang cukup dengan prospek setelah mereka menunjukkan minat.
  • Cara Menangani: Buatlah strategi follow-up yang sistematis melalui email, panggilan telepon, atau pesan langsung. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan alat otomatisasi pemasaran untuk memastikan prospek tidak terlewatkan.

5. Proses Checkout yang Rumit

  • Kesalahan: Proses checkout yang cukup rumit dan membingungkan akan menyebabkan pelanggan meninggalkan keranjang belanja mereka.
  • Cara Menangani: Buatlah proses checkout yang sederhana dan mudah diikuti. Kemudian, lakukan pengujian pengalaman pengguna untuk mengidentifikasi dan memperbaiki hambatan dalam proses pembelian.

6. Mengabaikan Pelanggan Setelah Pembelian

  • Kesalahan: Tidak menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan setelah mereka melakukan pembelian.
  • Cara Menangani: Implementasikan strategi retensi pelanggan seperti program loyalitas dan email follow-up, atau lainnya. Jangan lupa berikan dukungan pelanggan yang cepat dan efektif untuk menjaga kepuasan pelanggan.

7. Tidak Mengoptimalkan untuk Perangkat Mobile

  • Kesalahan: Mengabaikan pengalaman para pengguna di perangkat mobile.
  • Cara Menangani: Pastikan situs website dan konten Anda dioptimalkan untuk perangkat mobile. Anda bisa menggunakan desain responsif yang menyesuaikan tampilan dengan ukuran layar yang berbeda.

8. Terlalu Banyak Fokus pada Penjualan Langsung

  • Kesalahan: Berfokus hanya pada penjualan langsung tanpa membangun hubungan jangka panjang dengan prospek.
  • Cara Menangani: Buatlah konten yang memberikan nilai dan membangun hubungan jangka panjang dengan prospek. Kampanye nurturing juga bisa dijalankan untuk menjaga prospek tetap terlibat hingga mereka siap untuk membeli.

9. Mengabaikan Feedback Pelanggan

  • Kesalahan: Tidak memperhatikan feedback atau umpan balik dari pelanggan yang dapat memberikan wawasan berharga untuk perbaikan.
  • Cara Menangani: Anda perlu menyediakan saluran untuk mengumpulkan umpan balik pelanggan, seperti survei dan ulasan. Kemudian, analisis umpan balik dan terapkan perbaikan yang diperlukan berdasarkan wawasan yang diperoleh.

10. Tidak Menyelaraskan Tim Penjualan dan Pemasaran

  • Kesalahan: Kurangnya kolaborasi antara tim penjualan dengan pemasaran, yang dapat menyebabkan ketidakefisienan.
  • Cara Menangani: Selenggarakan pertemuan secara rutin untuk menyelaraskan strategi dan tujuan antara kedua tim. Penggunaan metrik bersama juga diperlukan untuk mengukur kinerja dan keberhasilan kolaborasi.

Baca juga: Memilih Aplikasi Sales Lapangan yang Tepat untuk Bisnis Anda

Pastikan Anda menghindari kesalahan-kesalahan ini dan menerapkan strategi yang tepat, sehingga Anda dapat mengoptimalkan sales funnel untuk mencapai hasil yang lebih baik dan meningkatkan konversi.

Kini, Anda bisa memberikan pengalaman pemesanan online yang nyaman dan modern kepada pelanggan B2B Anda dengan Borong Direct. Borong Direct memungkinkan pelanggan akan lebih mudah melakukan pemesanan di mana saja dan kapan saja. Tentu saja, ini bisa menjadi solusi yang tepat dalam menerapkan strategi sales funnel pada bisnis Anda. Dapatkan kesempatan demo personalisasi platform Borong sekarang, klik di sini!

Share:
Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts