Dalam bisnis modern, peran Supply Chain Management (SCM) sangat penting untuk mencapai kesuksesan. Supply Chain Management mengelola aliran barang, jasa, informasi, dan keuangan dari pemasok hingga pelanggan berjalan lancar dan efisien. SCM yang diterapkan secara efektif dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Efisiensi yang baik dalam setiap tahapan manajemen supply chain membuat proses bisnis menjadi lebih lancar dengan penggunaan waktu dan sumber daya yang optimal. Manajemen persediaan dan pengiriman yang dioptimalkan juga dapat mengurangi biaya. Pengiriman tepat waktu dan ketersediaan produk yang selalu terjaga, hasilnya juga positif dengan meningkatnya kepuasan pelanggan.
Namun, tanpa strategi SCM yang tepat, bisnis bisa menghadapi keterlambatan pengiriman, biaya tinggi, dan pelanggan yang tidak puas. Tanpa strategi SCM yang efektif, pada akhirnya dapat mendatangkan kerugian dan merusak reputasi perusahaan. Hal ini tentunya tidak ingin terjadi dalam bisnis Anda, bukan?
Artikel ini akan memberikan panduan komprehensif tentang strategi SCM yang dapat diterapkan oleh berbagai bisnis. Dengan strategi yang tepat, Anda dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, dan meningkatkan daya saing bisnis Anda di pasar.
Mengapa Manajemen Rantai Pasokan itu Penting?
Harus dipahami setiap pelaku bisnis bahwa pelanggan mengukur Anda berdasarkan efektivitas supply chain yang dijalankan. Sesederhana itu. Apabila pesanan terlambat dikirim, tiba dalam kondisi rusak, atau kehabisan stok, ini semuanya menjadi hal-hal yang disoroti pelanggan.
Sebaliknya, apabila proses rantai pasokan berjalan baik, maka dipastikan bahwa produk Anda dikirimkan dengan cepat dan efisien tanpa gangguan. Di samping itu, pelaku bisnis akan lebih bersiap untuk beroperasi secara fleksibel dalam menghadapi perubahan yang tidak terduga seperti permintaan konsumen, harga bahan baku, atau kondisi pasar secara keseluruhan.
4 Proses Utama yang Mendasari SCM
Supply chain management dapat digambarkan sebagai mesin yang terdiri dari banyak bagian yang bergerak. Oleh karena itu, terdapat banyak proses dan alur kerja yang diperlukan agar operasi berjalan lancar. Berikut ini beberapa proses inti yang mendukung operasi bisnis berjalan lancar:
1. Perencanaan Bermacam-macam (Assortment Planning)
Proses ini dilakukan untuk menentukan produk mana yang akan ditawarkan kepada pelanggan dan berapa besar jumlahnya. Untuk mencapai keseimbangan yang tepat antara pilihan, variasi, dan kualitas, pelaku bisnis perlu memikirkan kebutuhan pelanggan, portofolio produk kompetitor, dan kendalanya.
2. Perencanaan Permintaan (Demand Planning)
Upaya menyeimbangkan penawaran dan permintaan termasuk menemukan gambaran tentang berapa banyak permintaan yang diharapkan. Anda perlu mengantisipasi permintaan di masa depan berdasarkan histori data penjualan, kondisi pasar saat ini, dan tren pelanggan.
Apabila dilakukan dengan baik dan cermat, maka rencana permintaan akan membantu Anda membuat keputusan rantai pasokan yang solid. Namun Anda tetap berhati-hati, kualitas perkiraan yang buruk dapat menyebabkan kesalahan dalam perencanaan.
3. Perencanaan Pasokan
Menentukan permintaan di masa depan dan mencari cara untuk dapat memenuhinya adalah dua hal pokok yang perlu dipersiapkan. Untuk mencapai tujuan supply chain, Anda perlu bekerja sama dengan mitra rantai pasokan di hulu. Artinya, Anda harus mengoptimalkan jadwal pemesanan dan pengiriman untuk memastikan stok yang Anda butuhkan, tiba di gudang tepat waktu.
Investasi dalam stok dan distribusinya bukanlah hal yang murah. Oleh karena itu, keputusan terkait sumber dan volume pesanan juga harus sesuai dengan kebutuhan tim keuangan untuk mencegah ketidakseimbangan.
4. Optimalisasi Inventaris
Ada banyak faktor yang dapat Anda gunakan untuk memastikan SCM berjalan seefisien mungkin, salah satunya tingkat inventaris yang dimiliki. Manajemen inventaris merupakan upaya yang cukup rumit untuk menyeimbangkan antara ketersediaan tinggi, biaya rendah, dan penggunaan modal kerja yang optimal, Jika terlalu banyak berinvestasi pada persediaan, Anda akan mengikat modal kerja dan membatasi cash flow. Sebaliknya, jika berinvestasi terlalu sedikit, Anda berisiko tidak dapat memenuhi harapan pelanggan.
5. Sales and Operation (S&OP)
Sebagai salah satu bagian terpenting dari supply chain, kolaborasi adalah kunci. Untungnya, sales and operation adalah proses yang menyatukan semua proses untuk memaksimalkan keuntungan dan memenuhi permintaan pelanggan.
Strategi dalam Supply Chain Management yang Efektif dan Hemat Biaya
Berikut ini beberapa strategi supply chain management yang efektif dan mendukung pengurangan biaya.
1. Optimalisasi Perencanaan dan Peramalan Permintaan (Forecasting)
Menggunakan data historis dan analisis prediktif untuk meramalkan permintaan dengan akurat sangat penting. Teknik perencanaan produksi seperti just-in-time (JIT) atau lean manufacturing dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi. Berkolaborasi dengan pemasok dan pelanggan juga dapat meningkatkan akurasi peramalan, memastikan bahwa stok selalu sesuai dengan kebutuhan pasar.
2. Manajemen Persediaan yang Efisien
Menerapkan sistem manajemen persediaan yang terintegrasi memungkinkan pemantauan tingkat stok secara real-time. Teknik seperti ABC analysis atau economic order quantity (EOQ) membantu mengoptimalkan tingkat persediaan, sementara penerapan safety stock yang tepat mengurangi risiko kehabisan stok atau kelebihan stok.
3. Optimalisasi Jaringan Distribusi
Memilih lokasi gudang dan pusat distribusi yang strategis dapat meminimalkan biaya transportasi. Menggunakan teknologi seperti GPS tracking dan route optimization dapat mengoptimalkan rute pengiriman. Kolaborasi dengan mitra logistik juga penting untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya transportasi.
4. Pemanfaatan Teknologi dalam Supply Chain
Menerapkan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) mengintegrasikan seluruh proses bisnis, sementara teknologi RFID (Radio Frequency Identification) memungkinkan pelacakan pergerakan barang secara real-time. Big data analytics dapat digunakan untuk menganalisis data supply chain dan mengidentifikasi area perbaikan, memberikan wawasan yang lebih dalam untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
5. Otomatisasi Proses SCM
Mengotomatisasi proses manajemen rantai pasokan dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi human error. Contoh umum dari otomatisasi ini adalah warehouse management system (WMS) dan order management system (OMS). Proses SCM dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi ini memungkinkan pengelolaan inventaris dan pemenuhan pesanan yang lebih cepat dan lebih akurat.
6. Penggunaan Mitra Logistik Pihak Ketiga
Mengandalkan layanan logistik pihak ketiga (3PL) dapat mengurangi biaya dan kompleksitas manajemen rantai pasokan bisnis Anda. Peran mitra 3PL cukup membantu bisnis berjalan lebih efisien. Mereka dapat mengurus berbagai aspek logistik seperti penyimpanan, pengiriman, dan manajemen persediaan, sehingga Anda dapat lebih fokus pada kegiatan inti bisnis.
7. Kinerja Rantai Pasokan yang Diukur dan Diperbaiki
Menentukan KPI (Key Performance Indicators) yang relevan sangat penting untuk mengukur kinerja rantai pasokan. Selain menentukan KPI, melakukan audit secara berkala akan mempermudah proses identifikasi area yang perlu ditingkatkan. Bisnis kemudian perlu melaksanakan program perbaikan berkelanjutan untuk memastikan bahwa efisiensi dan efektivitas SCM terus meningkat.
8. Membangun Kolaborasi dan Komunikasi yang Solid
Kolaborasi dan komunikasi yang baik antara semua pihak dalam rantai pasokan sangat penting. Membangun hubungan solid dengan pemasok dan pelanggan menjadi pondasi fundamental dalam berbagi informasi yang akurat dan real-time. Hasil akhirnya tentu turut meningkatkan efisiensi bisnis dan kepuasan pelanggan.
Dikutip dari Harvard Business Review, contoh kolaborasi solid dengan pemasok telah diterapkan oleh perusahaan kenamaan, Walmart. Walmart terkenal karena kemampuannya menjalin hubungan kolaboratif yang kuat dengan supplier. Melalui program Retail Link, pemasok dapat mengakses data penjualan secara real-time, memungkinkan mereka memahami pola permintaan dan menyesuaikan produksi sesuai kebutuhan Walmart. Tidak hanya meningkatkan efisiensi rantai pasokan, tetapi hal ini juga membantu supplier dalam perencanaan produksi dan manajemen persediaan.
9. Risk Management Rantai Pasokan
Untuk memastikan kelangsungan operasional, identifikasi dan risk management dalam rantai pasokan merupakan langkah strategis. Perusahaan perlu memiliki rencana berkelanjutan untuk menghadapi tantangan yang mungkin tak terduga seperti bencana alam, perubahan regulasi, atau masalah dari supplier. Contohnya dengan diversifikasi pemasok dan memiliki persediaan cadangan dapat membantu mengurangi dampak dari gangguan tersebut.
Borong Indonesia: Strategi Efisien untuk SCM Bisnis Anda!
Strategi manajemen rantai pasokan yang efisien dan hemat biaya sangat penting untuk meningkatkan efisiensi operasional, kepuasan pelanggan, dan daya saing bisnis. Tujuan ini akan terwujud dengan perencanaan yang tepat, stock management yang efisien, optimalisasi distribusi, pemanfaatan teknologi, dan automasi, perusahaan bisa mengurangi biaya operasional. Tak hanya itu, pengukuran kinerja, risk management, dan kolaborasi juga penting untuk kesuksesan jangka panjang.
Sedang mencari solusi untuk transformasi digital bisnis Anda? Borong Indonesia adalah jawabannya. Borong adalah perusahaan Software-as-a-Service (SaaS) yang menawarkan sistem manajemen distribusi dalam satu ekosistem digital.
Borong menawarkan salah satu produk unggulan yang Anda butuhkan untuk operasional bisnis Anda. Borong Direct adalah solusi ideal untuk mengelola, mengatur, dan mengawasi semua aspek manajemen inventaris, pembelian barang dari pemasok, stok opname, pemantauan jumlah pesanan pelanggan, serta pelaporan secara otomatis dan efisien.
Jangan tunggu lagi, segera ambil langkah pertama untuk mengoptimalkan bisnis Anda. Konsultasikan kebutuhan Anda secara gratis dengan salah satu spesialis kami dan nikmati fasilitas demo personalisasi dari platform Borong.