Table of Contents
TogglePernahkah Anda mengalami kekurangan barang di saat permintaan meningkat? Atau justru kelebihan stok yang menghabiskan banyak ruang penyimpanan? Situasi ini menjadi bukti betapa pentingnya pengelolaan inventory yang efektif dalam bisnis. Inventory adalah salah satu elemen kunci yang menentukan keberhasilan operasional bisnis.
Artikel ini akan membantu Anda memahami apa itu inventory, jenis-jenisnya, perbedaannya dengan stok, serta pentingnya manajemen inventory yang baik.
Pengertian Inventory Adalah
Inventory adalah sekumpulan barang yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual, digunakan dalam proses produksi, atau untuk mendukung kegiatan operasional. Dalam konteks bisnis, inventory meliputi bahan baku, barang setengah jadi, hingga barang jadi yang siap dipasarkan.
Pengelolaan inventory yang baik sangat penting karena dapat memengaruhi efisiensi operasional, tingkat pelayanan pelanggan, serta profitabilitas perusahaan. Dengan inventory yang terkelola, Anda dapat memenuhi kebutuhan pelanggan tanpa risiko kelebihan atau kekurangan stok.
Jenis-Jenis Inventory dalam Bisnis
Berikut adalah jenis-jenis inventory yang umum dijumpai dalam bisnis:
1. Raw Materials (Bahan Baku)
Bahan baku adalah barang mentah yang digunakan dalam proses produksi. Contohnya adalah kayu untuk pembuatan furnitur atau gandum untuk produksi roti. Pengelolaan bahan baku yang baik memastikan proses produksi berjalan lancar tanpa gangguan.
2. Work-In-Progress (Barang dalam Proses)
Barang dalam proses adalah barang yang sedang dalam tahap produksi tetapi belum menjadi produk jadi. Contohnya adalah pakaian yang masih dalam tahap penjahitan. Manajemen barang dalam proses membantu mengoptimalkan alur produksi dan mengurangi waktu tunggu.
3. Finished Goods (Barang Jadi)
Barang jadi adalah produk yang telah selesai diproduksi dan siap dijual ke pelanggan. Contohnya adalah sepatu yang sudah dikemas rapi. Memastikan ketersediaan barang jadi sesuai permintaan pelanggan sangat penting untuk menghindari kehilangan penjualan.
4. Maintenance/Repair/Operating Supplies (MRO)
MRO mencakup perlengkapan dan suku cadang yang digunakan untuk pemeliharaan dan perawatan, seperti pelumas atau alat kebersihan. Meskipun tidak dijual, MRO memainkan peran penting dalam menjaga kelancaran operasional perusahaan.
5. Goods for Resale (Barang Untuk Dijual Kembali)
Barang ini adalah produk yang dibeli untuk dijual kembali tanpa proses produksi tambahan. Contohnya adalah barang dagangan di toko retail. Manajemen yang tepat memastikan barang selalu tersedia untuk pelanggan.
Baca juga: Strategi Efektif dalam Memilih Metode Inventory untuk Bisnis
Perbedaan Mendasar Inventory dan Stok
Banyak yang menganggap inventory dan stok adalah hal yang sama, tetapi sebenarnya terdapat perbedaan mendasar di antara keduanya.
1. Inventory
Inventory adalah konsep yang lebih luas yang mencakup semua barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual atau digunakan dalam proses produksi. Dalam inventory, termasuk bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi.
Selain itu, inventory meliputi semua barang di seluruh rantai pasokan, dari supplier hingga gudang utama dan cabang. Dengan demikian, inventory memberikan gambaran menyeluruh tentang aset barang yang dimiliki perusahaan.
2. Stok
Stok adalah bagian dari inventory yang lebih spesifik, yaitu jumlah barang yang tersedia di lokasi tertentu pada waktu tertentu. Biasanya, stok mengacu pada barang jadi yang siap dijual kepada pelanggan.
Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan furnitur memiliki kayu (bahan baku), meja setengah jadi (barang dalam proses), dan meja jadi (barang siap dijual), maka semuanya termasuk dalam inventory. Namun, stok hanya mencakup meja jadi yang tersedia untuk dijual di toko atau gudang tertentu.
Baca juga: Optimalkan Penggunaan Buku Stok Barang dengan 7 Tips Ini!
Pentingnya Manajemen Inventory yang Baik
Pengelolaan inventory yang efektif adalah kunci keberhasilan operasional bisnis. Tanpa manajemen yang baik, risiko kekurangan atau kelebihan stok bisa meningkat, yang pada akhirnya memengaruhi profitabilitas perusahaan.
1. Mencegah Kelebihan Stok
Kelebihan stok dapat menyebabkan biaya penyimpanan yang tinggi dan mengikat modal yang seharusnya bisa digunakan untuk kebutuhan lain. Dengan manajemen inventory yang tepat, barang hanya disimpan sesuai kebutuhan sehingga pemborosan dapat diminimalkan. Selain itu, pengurangan stok berlebih memungkinkan perusahaan fokus pada produk yang benar-benar diminati pasar.
2. Mencegah Kekurangan Stok
Kekurangan stok bisa membuat perusahaan kehilangan peluang penjualan dan menurunkan kepuasan pelanggan. Manajemen inventory yang baik memastikan barang selalu tersedia sesuai permintaan tanpa penundaan. Dengan ketersediaan yang konsisten, perusahaan dapat menjaga loyalitas pelanggan dan meningkatkan reputasi.
3. Mengoptimalkan Biaya Penyimpanan
Pengelolaan inventory yang efektif membantu menekan biaya penyimpanan dengan memastikan ruang digunakan secara efisien. Barang yang jarang digunakan atau berlebih dapat dikurangi sehingga tidak membebani anggaran operasional. Dengan cara ini, perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya penyimpanan untuk produk yang lebih relevan.
4. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Inventory yang terorganisir memungkinkan proses picking, packing, dan pengiriman berjalan lebih cepat dan teratur. Hal ini tidak hanya meningkatkan produktivitas karyawan, tetapi juga mempercepat waktu respons terhadap pesanan pelanggan. Proses yang lebih lancar juga membantu menurunkan risiko kesalahan dalam operasional.
5. Memudahkan Perencanaan Produksi dan Penjualan
Data inventory yang akurat memberikan dasar yang kuat untuk membuat perencanaan yang lebih baik. Dengan informasi terkini, perusahaan dapat memprediksi kebutuhan produksi dan penjualan secara lebih tepat. Perencanaan yang efektif membantu menghindari kekurangan atau kelebihan barang di pasar.
6. Membantu Pengambilan Keputusan Strategis
Memiliki data real-time dari sistem inventory memungkinkan perusahaan membuat keputusan strategis dengan lebih cepat dan tepat. Misalnya, perusahaan dapat menentukan kapan harus menambah stok atau menghentikan produksi barang tertentu berdasarkan pola permintaan. Dengan keputusan yang lebih baik, perusahaan dapat lebih fleksibel dan adaptif terhadap perubahan pasar.
Inventory adalah elemen penting dalam operasional bisnis yang mencakup bahan baku, barang setengah jadi, hingga barang jadi. Manajemen inventory yang baik dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya operasional, dan menjaga kepuasan pelanggan.
Meskipun sering disamakan, inventory dan stok memiliki perbedaan mendasar. Inventory mencakup semua barang di rantai pasokan, sedangkan stok lebih spesifik mengacu pada barang jadi yang siap dijual.
Baca juga: 4 Cara Efektif Menangani Barang Expired pada Bisnis Anda
Optimalkan Manajemen Inventory Anda Sekarang Juga
Ingin mengoptimalkan manajemen inventory di bisnis Anda? Gunakan software manajemen inventory modern untuk memantau stok secara real-time dan meningkatkan efisiensi operasional.
Borong Indonesia menghadirkan Borong Direct, solusi unggulan untuk pengelolaan inventaris yang terintegrasi dan efisien. Dengan berbagai fitur lengkap dari aplikasi stok barang, Anda dapat mengelola inventory secara praktis, mudah, namun tetap akurat dalam mendukung operasional bisnis.
Dirancang dengan antarmuka yang ramah pengguna, Borong Direct memudahkan tim Anda untuk segera mengadaptasi sistem ini. Ajukan demo sekarang dan buktikan sendiri bagaimana Borong Direct mampu meningkatkan efisiensi serta produktivitas bisnis Anda secara signifikan!