Tips Membangun Jaringan Distribusi Tidak Langsung yang Efektif

Ragam jenis strategi distribusi dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki perusahaan. Pemilihan sistem yang tepat akan menunjang kelancaran bisnis, dan pada akhirnya membantu bisnis berkembang pesat. Kali ini, mari lebih jauh membahas mengenai model distribusi tidak langsung.

Model distribusi ini dapat dipahami sebagai model penyaluran barang dari perusahaan kepada pelanggan akhir dengan memanfaatkan jasa dari beberapa perantara. Produk tidak langsung diberikan pada pelanggan, namun melalui beberapa pihak terlebih dahulu.

Dengan model ini, perusahaan dapat menikmati beberapa manfaat mandasar, seperti misalnya perluasan jangkauan pasar, efisiensi biaya, dan akses pada benefit lain yang ditawarkan distributor pada perusahaan dalam bentuk kerjasama jangka panjang.

Adanya jaringan distribusi yang kuat kemudian memegang peranan penting agar perusahaan dapat memperoleh benefit ini. Maka dari itu, sangat dianjurkan agar Anda menyelesaikan artikel ini untuk mendapatkan gambaran tentang sistem distribusi tidak langsung untuk bisnis Anda secara umum.

Baca juga: 5 Komponen Manajemen Logistik & Strategi Efisiensi untuk Bisnis

Pengertian Distribusi Tidak Langsung

Distribusi tidak langsung

Sumber: EyeEm via freepik.com

Distribusi tidak langsung adalah cara dalam manajemen rantai pasokan di mana produk tidak dikirim langsung dari perusahaan ke konsumen akhir. Sebaliknya, produk dikirim terlebih dahulu ke perantara, seperti distributor, yang kemudian akan menyebarkannya ke pasar atau konsumen yang lebih luas. 

Jumlah distributor atau perantaranya sendiri dapat beragam, sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam mendistribusikan produk yang dimiliki. Di sinilah letak  perbedaan utama antara model distribusi langsung dan tidak langsung, sebab pada distribusi langsung tidak ada pihak perantara yang dilibatkan.

5 Pihak yang Terlibat dalam Distribusi Tidak Langsung

Terdapat setidaknya lima pihak, termasuk perusahaan, yang terlibat dalam proses distribusi tidak langsung ini.

  • Pertama, produsen atau perusahaan Anda, sebagai pihak yang menciptakan produk yang akan dijual.
  • Kedua, distributor, merupakan pihak yang membeli produk dari produsen dan mendistribusikannya ke berbagai pedagang dalam beragam skala bisnis.
  • Ketiga, agen, berperan sebagai perantara antara produsen dan distributor yang memiliki pengetahuan khusus pada pasar atau kategori produk tertentu.
  • Keempat, pedagang eceran yang menjadi pihak penjual produk langsung ke konsumen akhir untuk digunakan. Dalam rantai distribusi pedagang eceran menjadi titik akhir dari distribusi tidak langsung.
  • Kelima, broker menjadi pihak yang bisa jadi hadir untuk menjadi perantara yang mempertemukan penjual dan pembeli guna melaksanakan kontrak tertentu.

Faktor yang Harus Dipertimbangkan dalam Memilih Distributor Tidak Langsung

Dalam memilih model atau tahapan distribusi tidak langsung yang tepat, ada beberapa hal yang sebaiknya turut dipertimbangkan. Faktor tersebut antara lain adalah pemilihan perantara yang tepat, pembangunan hubungan kemitraan yang jelas, monitoring dan evaluasi kinerja secara rutin, pengembangan program mitra saluran, mengetahui apa preferensi pasar, hingga mengetahui kebutuhan bisnis kini dan nanti.

Langkah Membangun Jaringan Distribusi Tidak Langsung yang Efektif

Distribusi tidak langsung

Sumber: user25996429 via freepik.com

Seperti yang disampaikan sebelumnya, untuk mendapatkan manfaat optimal dari sebuah sistem distribusi tidak langsung diperlukan jaringan distribusi yang efektif. Jelas bukan langkah yang dapat dilakukan secara instan, setidaknya hal ini dapat diupayakan melalui lima langkah praktis berikut.

1. Menetapkan Tujuan dan Strategi

Penting untuk menetapkan tujuan yang ingin dicapai dengan penggunaan metode distribusi ini. Dengan memahami seluk beluk terkait metode tersebut, Anda dapat memaksimalkan benefit yang diperoleh dan menekan dampak negatif yang muncul.

Pastikan Anda tahu benar target pasar dan segmen pelanggan yang ingin dijangkau. Sebab jika tidak, maka distribusi ini tidak akan membawa keuntungan besar untuk bisnis Anda. Jadilah adaptif, terapkan value dari distribusi tidak langsung dengan menyesuaikan ritme kerja perusahaan.

2. Pilih Mitra yang Tepat

Riset pasar diperlukan untuk dapat memperoleh data mengenai mitra potensial dalam rangka membangun jaringan distribusi yang kuat. Tetapkan standar tertentu, dan lakukan evaluasi potensi yang ada berbasis pada standar yang sudah ditetapkan.

Beberapa poin yang dapat menjadi acuan antara lain pengalaman, reputasi, jangkauan pasar, kemampuan logistik, hingga kesesuaian budaya kerja mitra dengan bisnis Anda. Lakukan negosiasi yang efektif untuk membangun kerja sama yang solid dan menguntungkan setiap pihak.

Baca juga: Consumer Goods di Era Digital: Strategi Pemasaran dan Penjualan yang Efektif

3. Negosiasi Perjanjian yang Jelas

Keterbukaan dan kelugasan dalam menyusun kontrak idealnya menjadi hal mendasar yang tidak dapat dikompromikan. Pastikan ada perjanjian tertulis antara bisnis dengan mitra sehingga jelas pembagian tanggung jawab masing-masing pihak.

Detail terkait harga, potongan, metode pembayaran, metode pengiriman, proses retur, hingga penyelesaian sengketa wajib ditulis secara jelas dan lugas agar tidak menimbulkan multitafsir di kemudian hari. Tidak hanya menguntungkan, perjanjian bisnis dengan mitra juga idealnya dapat menjadi landasan yang adil serta melindungi kepentingan kedua pihak terkait.

4. Dukungan dan Pelatihan

Sistem yang solid akan terwujud  jika Anda memiliki staf yang berkualitas. Maka dari itu, berikan pelatihan mengenai produk, teknik penjualan yang tepat, dan strategi pemasaran pada mitra. Dengan demikian mitra akan memiliki kemampuan yang diperlukan untuk ‘menjual’ produk yang Anda miliki.

Berikan pula dukungan teknis yang diperlukan pada operasional yang dijalankan. Dukungan berupa sistem yang solid akan banyak membantu, seperti misalnya sistem pelaporan berbasis aplikasi atau website.

5. Pemantauan dan Evaluasi Kerja

Untuk memastikan sistem distribusi tidak langsung berjalan dengan efektif, Anda perlu menetapkan KPI yang jelas untuk setiap posisi kerja.  Dengan demikian proses evaluasi kerja dan pemantauan dapat dijalankan dengan lebih praktis serta efisien.

Penilaian objektif pada batas-batas yang telah disepakati bersama akan menjadi pagar yang menjaga kerja sama antara perusahaan dan mitra berjalan dengan baik. Jangan lupa untuk memberikan feedback pada mitra atau koreksi jika memang diperlukan.

Tips dan Strategi Tambahan

Distribusi tidak langsung

Sumber: freepik via freepik.com

Untuk melengkapi kelima proses di atas, Anda dapat melihat beberapa tips dan strategi tambahan yang dapat digunakan sebagai opsi penyempurna upaya yang Anda lakukan.

  • Pertama, manfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan visibilitas jaringan distribusi. Beberapa layanan akan sangat membantu karena menyediakan model pelaporan yang ringkas dan dukungan penuh pada proses canvassing yang dilakukan oleh salesman atau mitra.
  • Kedua, kelola kemungkinan konflik dan komplain yang masuk dengan bijaksana.. Ingat, setiap mitra memiliki hak yang jelas dan tertulis pada kontrak.
  • Ketiga, bangun loyalitas mitra melalui pemberian insentif yang menarik dan program penghargaan. Mitra dengan biaya yang ekonomis mungkin dapat dengan mudah ditemukan, namun mitra yang loyal dan mau berproses bersama perusahaan akan menjadi aset jangka panjang.
  • Keempat, adaptasi dengan perubahan yang terjadi di pasar dan dinamika tren konsumen. Bangun kerja sama yang fleksibel dengan arah yang jelas, agar kinerja setiap pihak tetap optimal dan produktif. 

Baca juga: Strategi Field Sales Efektif untuk Meningkatkan Penjualan di Era Digital 

Kuatnya jaringan distribusi tidak langsung akan memberikan dukungan penuh pada proses bisnis yang Anda jalankan. Dengan demikian Anda tidak lagi perlu cemas mengenai urusan distribusi produk, sebab ketika semua berjalan lancar maka yang perlu Anda lakukan hanya memonitor kinerja setiap pos dan melakukan evaluasi.Senada dengan optimasi model distribusi tidak langsung seperti yang dijelaskan di atas, Borong Indonesia juga turut ingin membantu pengembangan bisnis Anda. Borong Indonesia menawarkan layanan Borong Field Sales App, yang dapat membantu salesman dalam proses kerjanya dan menyediakan media monitoring yang praktis untuk Anda sebagai pemilik perusahaan. Temukan kemudahan mengelola bisnis Anda dengan sistem dari Borong Field Sales App, optimalkan setiap fiturnya, dan maksimalkan output yang diperoleh agen yang bertugas. Segera rasakan manfaatnya sekarang dengan mengajukan jadwal demo untuk Borong Field Sales App!

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on linkedin
LinkedIn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts