Dalam industri ritel, grosir, dan manufaktur, peran manajemen persediaan yang efisien berdampak besar pada aktivitas bisnis yang dijalankan. Perhitungan yang cermat, penggunaan sistem yang solid, serta eksekusi setiap strategi yang disiplin akan terasa dalam optimalnya kinerja bisnis secara umum.
Pada prosesnya, efisiensi manajemen persediaan dapat diukur dengan metrik yang jelas. Pengukurannya dapat dilakukan dengan konsep inventory days, sehingga hasil penilaian objektif dapat diperoleh dan dimanfaatkan untuk melihat progres serta evaluasi untuk periode berikutnya.
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan istilah inventory days itu sendiri? Penjelasan lengkap tentang definisi, faktor yang berpengaruh, penerapan, dampak hingga tips optimasi inventory days dapat Anda cermati pada setiap bagian berikut ini.
Baca juga: Cara Menghitung BEP: Kunci Utama Pengelolaan Keuangan Bisnis
Memahami Inventory Days
Inventory days sebenarnya adalah istilah lain dari apa yang disebut days inventory outstanding. Hal ini didefinisikan sebagai jumlah rata-rata hari perusahaan menyimpan persediaan sebelum menjualnya. Perhitungan pada inventory days akan menunjukkan seberapa cepat sebuah perusahaan dapat mengubah persediaan yang dimiliki menjadi uang tunai.
Secara umum, hasil perhitungan akan menampilkan metrik likuiditas serta indikator efisiensi operasional dan keuangan perusahaan.
Rumus yang digunakan untuk mengetahui jumlah inventory days sendiri adalah sebagai berikut:
Inventory Days = (Average Inventory / Cost of Sales) x Number of Days in Period
Dimana rata-rata persediaan adalah persediaan awal ditambah dengan persediaan akhir, dan hasilnya dibagi dua, kemudian days in period berarti jumlah hari dalam kurun waktu tertentu yang dapat berupa satu minggu, tiga bulanan, atau tahunan.
Pentingnya Menghitung Inventory Days untuk Bisnis
Relevansi menghitung inventory days sendiri dapat dilihat dari manfaat yang diberikannya pada bisnis. Dengan data ini, beberapa manfaat akan Anda peroleh, antara lain sebagai berikut:
- Efisiensi operasional sebab membantu perusahaan mengukur sejauh mana pengelolaan persediaan dilakukan.
- Manajemen kas. Semakin rendah inventory days maka artinya semakin cepat perusahaan mengkonversi persediaan menjadi uang tunai.
- Penurunan biaya penyimpanan. Nilai yang tinggi mengindikasikan perusahaan menyimpan barang dalam waktu lebih lama sebelum dikonversi menjadi uang tunai dalam penjualan.
- Kemampuan merespon pada permintaan pelanggan. Dengan nilai yang rendah, maka perusahaan akan memiliki respon lebih baik pada dinamika permintaan pelanggan.
- Peningkatan keuntungan. Semakin efisien dan cepat konversi barang ke penjualan, maka keuntungan yang diperoleh juga semakin besar.
- Manajemen risiko yang dilakukan akan ditunjukkan dengan nilai inventory days. Semakin rendah nilainya maka semakin rendah pula risiko kerusakan atau kehilangan persediaan.
- Efisiensi produksi. Ketika barang bergerak lebih cepat maka perencanaan proses produksi dapat dilaksanakan dengan lebih efisien.
Interpretasi Nilai Inventory Days Tinggi dan Rendah
Jika melakukan perhitungan secara rutin, maka Anda akan memiliki data mengenai dinamika nilai inventory days yang terjadi di perusahaan Anda. Data ini dapat digunakan untuk melihat progres dan kinerja dari waktu ke waktu, sehingga membantu pengambilan keputusan lebih baik di periode mendatang.
Nilai inventory days yang tinggi akan menunjukkan bahwa persediaan memerlukan waktu lebih lama untuk dijual. Hal ini menjadi indikasi pengelolaan persediaan yang kurang efisien, yang dipicu karena overstocking, forecasting yang tidak akurat, masalah rantai pasok, hingga siklus produksi yang terlalu panjang.
Sebaliknya ketika nilai inventory days rendah maka akan dianggap sebagai hasil yang positif. Nilai ini menunjukan persediaan memiliki siklus yang cepat, sehingga tidak ada barang yang membutuhkan waktu lama untuk dijual. Nilai rendah dari inventory days menjadi indikasi efisiensi pengelolaan persediaan. Di sisi lain nilai rendah akan menjadi masalah ketika hal ini muncul akibat terjadinya kekurangan persediaan atau ketiadaan stok untuk memenuhi permintaan pasar.
Baca juga: Mau Laporan Stok Barang Efektif? Coba Strategi Ini!
4 Faktor yang Mempengaruhi Nilai Inventory Days
Bisnis yang baik adalah bisnis yang dapat beroperasi dengan ideal, sehingga mencapai target yang dimiliki tepat waktu. Namun dalam konteks inventory days, nilai idealnya akan berbeda pada setiap perusahaan tergantung beberapa faktor berikut ini.
Faktor Industri dan Jenis Produk
Beberapa jenis industri akan memiliki perbedaan signifikan pada nilai tinggi atau rendahnya inventory days. Hal ini dipengaruhi karena nilai dari produk yang dijual berbeda, dan prioritas pembelian yang juga berbeda.
Selain itu, variabel barang dengan daya tahan yang lama dan daya tahan sebentar juga akan berpengaruh. Produk musiman juga memiliki perhitungan yang berbeda dengan produk sepanjang tahun.
Contoh sederhana dapat dilihat pada industri otomotif dan industri produk keperluan rumah tangga. Secara perhitungan, industri otomotif memiliki nilai yang lebih besar daripada industri produk keperluan rumah tangga untuk urusan inventory days.
Faktor Permintaan Pasar
Pasar juga memiliki dinamika yang wajib dipahami oleh pebisnis sehingga dapat menentukan angka ideal untuk inventory days. Fluktuasi yang terjadi di pasar akan berpengaruh pada perhitungan rutin. Namun jika dilihat dengan scope yang lebih besar, maka akan muncul kecenderungan yang dapat dianalisis.
Permintaan pasar juga akan dipengaruhi oleh tren yang berkembang dan perubahan perilaku pelanggan yang Anda miliki.
Faktor Biaya Penyimpanan
Faktor berikutnya adalah terkait dengan biaya penyimpanan. Biaya ini dapat dipecah ke dalam beberapa bentuk biaya lain, seperti biaya sewa gudang, utilitas, asuransi, biaya penanganan, biaya pemeliharaan stok, opportunity cost, dan lain sebagainya.
Tentu saja, perhitungan secara mendetail perlu dilakukan agar titik ideal dari inventory days dapat tercapai.
Faktor Rantai Pasok
Selain faktor industri, dinamika pasar, dan biaya yang muncul, Anda juga akan memasukkan faktor supply chain dalam perhitungan ini. Perhitungan inventory days akan berhubungan dengan waktu, maka lead time dari supplier, keandalan supplier dalam pengiriman barang, dan adanya risiko gangguan rantai pasok dapat menjadi faktor yang mengubah hasil akhir perhitungan.
Panduan Singkat Langkah Menentukan Inventory Days Ideal
Dari pemaparan sebelumnya, kita jadi memahami betapa pentingnya menghitung inventory days dengan cermat. Hal ini bertujuan agar optimasi pada urusan pengelolaan persediaan dapat dilakukan. Setidaknya terdapat tiga langkah utama yang dapat Anda gunakan untuk melakukan penghitungan dengan baik.
- Pertama, lakukan analisis data historis. Data penjualan yang telah dibukukan akan kembali diperlukan untuk dianalisis. Bersamaan dengan data tersebut, Anda juga memerlukan data perputaran stok di masa lalu. Identifikasi pola dan tren musiman yang muncul, dan forecasting permintaan dapat dilakukan untuk masa mendatang.
- Kedua, benchmarking dengan kompetitor. Meski data terkait adalah data yang rahasia, namun Anda dapat memetakan inventory days yang dimiliki kompetitor dan rata-rata pengusaha yang ada di sektor yang sama. Dengan data ini, Anda dapat menganalisis praktik terbaik dari pesaing, dan mengadaptasinya ke dalam bisnis Anda dalam bentuk yang lebih optimal.
- Ketiga, gunakan software manajemen persediaan. Optimasi dapat dilakukan dengan software manajemen persediaan yang ada saat ini. Dengan demikian otomatisasi proses pengelolaan persediaan dapat dilakukan berdasarkan perhitungan yang telah dibuat. Penyesuaian secara berkala juga dapat Anda lakukan dengan lebih mudah dan praktis, sehingga bisnis menjadi lebih dinamis dalam menghadapi pasar.
Optimalkan Inventory Days Bisnis dengan 4 Cara Berikut
Terakhir, upaya optimasi inventory days dapat dilakukan dengan langkah-langkah strategis yang terencana. Berdasarkan data dan analisis solid, empat langkah sederhana ini dapat membantu Anda mencapai titik ideal pada perhitungan nilai inventory days yang dimiliki perusahaan.
- Lakukan perencanaan permintaan yang akurat.
- Lakukan kolaborasi dengan supplier yang handal.
- Terapkan strategi pemasaran dan penjualan efektif untuk mendapatkan lebih banyak leads berkualitas.
- Lakukan pemantauan dan evaluasi berkala untuk terus meningkatkan kinerja.
Baca juga: 5 Tantangan Penggunaan Software Inventory Management dalam Bisnis
Urusan manajemen persediaan memang menjadi salah satu pondasi penting yang menopang kelancaran sebuah bisnis. Jika dikelola dengan baik, pijakan yang dimiliki bisnis pada ekosistem industri akan semakin solid. Bersamaan dengan itu peningkatan kinerja akan terasa pada hasil yang turut naik dan keuntungan yang semakin besar.
Untuk dapat mengoptimalkan inventory days pada bisnis Anda, pemanfaatan sistem dan software yang tepat akan sangat membantu. Anda dapat melihat layanan yang ditawarkan oleh Borong Indonesia, pada sistem Borong Direct. Sistem ini membantu Anda menyediakan platform jual-beli B2B dengan pelanggan, sekaligus menyediakan fitur pengelolaan supplier dan manajemen persediaan yang Anda miliki di gudang. Lengkap dan mudah digunakan, cakupan kerja sistem Borong Direct akan memberikan dukungan penuh pada berbagai sektor bisnis yang Anda miliki. Anda dapat mencoba sistem tersebut dengan mengklik tautan Borong Direct ini, dan merasakan langsung kemudahan yang ditawarkan Borong indonesia untuk bisnis Anda!